PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWAKELAS IV SD 2 HADIPOLO JEKULO KUDUS

Penelitian ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil prestasi belajar IPS di SD 2 Hadipolo yang terlihat bahwa prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS masih di bawah KKM yaitu 70. Minat belajar siswa juga dipengaruhi oleh cara penyampaian materi oleh guru kelas.Guru kurang kreatif dalam menggunakan metode pembelajaran. Disamping itu peran guru sangat penting dalam menjalankan proses pembelajaran, karena dapat mempengaruhi keaktifan dan kreatifitas siswa dalam belajar untuk memecahkan masalah. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah dengan penerapan model pembelajaran Think Pair Share dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada Siswa Kelas IV SD 2 Hadipolo Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus Tahun Ajaran 2012/ 2013. Dari permasalahan tersebut peneliti melakukan penelitiandengan menerapakan model pembelajaranCooperative Learning tipe Think Pair Sharedengan tujuan memperoleh peningkatan prestasi belajar IPS siswa, dan manfaat penelitian ini ditujukan kepada siswa, guru, dan sekolah. Model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Sharedipilih karena dalam langkah-langkah pembelajarannyamengajak siswa untuk lebih aktif dalam memecahkan masalah yang dihadapi dalam mempelajari materi serta meningkatkan kerjasama antar anggota kelompok karena memiliki tanggung jawab yang sama.Think Pair Share juga mengajak siswa untuk bisa dalam berfikir (think), berpasangan (pair), dan berbagi (share) dimana masing-masing kelompok belajar untuk berbagi, melaporkan hasilnya di depan kelas.Pada saat tindakan, terdapat kekurangan dalam model pembelajaran Think Pair Share yaitu lebih sedikit ide yang muncul dari siswa saat guru mengajukan suatu masalah. Hipotesis tindakan yang peneliti ajukan adalah adanya peningkatan yang signifikan pada prestasi belajar IPS siswa dengan diterapkannya model pembelajaran Cooperative Learning TPS pada siswa kelas IV SD 2 Hadipolo. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas IV SD 2 Hadipolo dengan subjek penelitian berjumlah 27 siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitan tindakan kelas, yang meliputi empat tahapan dimulai dari perencanaantindakan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Keempat tahapan tersebut membentuk sebuah siklus dan penelitian berlangsung dalam dua siklus. Teknik pengumpulkan data dalam penelitian ini ialah wawancara, tes, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh meliputi data hasil prestasi belajar, pengelolaan kelas, dan keaktifan siswa dan keaktifan kelompok. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa penerapan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Think Pair Share dapat meningkatkan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV. Hal ini terbukti adanya peningkatan persentase ketuntasan belajar pada setiap siklus, dimulai dari persentase ketuntasan belajar prasiklus sebesar 37,03% dengan rata-rata 62,14, terjadi peningkatan pada siklus I memperoleh persentase sebesar 63% dengan rata-rata 68,40 akan tetapi belum mencapai ketuntasan dan belum memenuhi indikator keberhasilan dan dilanjutkan ke siklus II, pada siklus II mengalami peningkatan persentase ketuntasan menjadi 81,48% dengan rata-rata 78. Jadi, penelitian ini dinyatakan berhasil karena hasil penelitian ini sesuai dengan indikator keberhasilan yaitu 75%.Prestasi siswa mengalami peningkatan karena didukung oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dimana dalam faktor internal berasal dari diri siswa itu sendiri dan faktor eksternal berasal dari luar yang dipengaruhi dari aktifitas guru. Adapun kesimpulan dan saran peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini. Penggunaan model TPS dapat meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas IV SD 2 Hadipolo materi koperasi, hal ini sudah terbukti dengan adanya peningkatan pada setiap siklusnya. Untuk saranyaitu: 1. Guru hendaknya menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa. 2. Sekolah sebaiknya menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung tercapainya hasil belajar siswa yang baik. 3. Siswa hendaknya mengadakan kelompok belajar, agar dalam memecahkan masalah akan menjadi lebih mudah dan siswa lebih aktif dalam pembelajarannya. 4. Peneliti diharapkan dapat menerapkan model pembelajaran yang lain, sehingga dapat menemukan solusi pemecahan baru dalam menangani masalah prestasi belajar yang rendah. 5. Orang tua hendaknya dapat bekerjasama dengan guru dalam mendidik anak dalam memberikan perhatian fasilitas untuk pendidikannya