PENERAPAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PADA SISWA KELAS VIIIA MTs. NU MATHOLI’UL HUDA KALIWUNGU KUDUS TAHUN 2012/2013

Awwalia, Nailil Muna. 2013. Penerapan Layanan Bimbingan Kelompok Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas VIIIA MTs. NU Matholi’ul Huda Kaliwungu Kudus Tahun 2012/2013.Skripsi. Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus. Pembimbing: (I) Dra. Hj. Sutarti, S.E, M.M, (II) Drs. Sunardi. Kata-kata kunci: Layanan bimbingan kelompok, motivasi belajar. Berdasarkan wawancara dan observasi yang dilakukan peneliti selama dua kali pertemuan dengan guru pembimbing dan wali kelas VIIIA MTs. NU Matholi’ul Huda Kaliwungu Kudus memperoleh hasil sebagai berikut : 1. bahwa siswa memiliki hasil laporan pendidikan yang rendah; 2. prestasi belajar siswa yang kurang; 3. siswa mudah putus asa bila menemukan kesulitan belajar; 4. siswa tidak masuk sekolah tanpa keterangan (alfa). Permasalahan yang diteliti : “Apakah layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VIIIA MTs. NU Matholi’ul Huda Kaliwungu Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013?”. Tujuan penelitian adalah diperolehnya deskripsi motivasi siswa dalam belajar sebelum dan sesudah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siswa dan diperoleh peningkatan motivasi belajar melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIIIA MTs. NU Matholi’ul Huda Kaliwungu Kudus tahun pelajaran 2012/2013. Adapun kegunaan penelitian adalah 1. Kegunaan Teoritis : hasil penelitian ini dapat menambah referensi sehingga dapat memberikan manfaat bagi peningkatan motivasi siswa dalam belajar yang diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran sekolah serta adanya pemecahan masalah dan peningkatan dalam proses pembelajaran; 2. Kegunaan Praktis penelitian : a. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman oleh kepala sekolah dalam menentukan kebijakan yang mendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah; b. Dapat digunakan untuk memberikan bantuan dalam meningkatkan motivasi belajar pada siswa melalui pemberian layanan bimbingan kelompok; c. Dapat dijadikan pedoman bagi wali kelas dalam memahami dan mengetahui kondisi pribadi para siswa yang diampu. Sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dalam perbaikan proses pembelajaran; d. Dapat dijadikan masukan bagi orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak, agar dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Hipotesis tindakan ini adalah “Penerapan layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajar pada siswa kelas VIIIA MTs. NU Matholi’ul Huda Kaliwungu Kudus pada semester II tahun ajaran 2012/2013”. Variabel penelitian: variabel X (layanan bimbingan kelompok) danVariabel Y (motivasi belajar). Metode pengumpulan data menggunakan wawancara. Analisis data menggunakan analisis deskriptif. Pelaksanaan layanan dilaksanakan 6 kali pertemuan dalam 2 siklus. Berdasarkan hasil observasi, motivasi belajar dari 11 siswa pada pra siklus sebelum pelaksanaan layanan bimbingan kelompok hasilnya ada 1 siswa 9,1% (sangat rendah); 3 siswa 27,2% (rendah); 7 siswa 63,6% (cukup). Setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok pada siklus I diperoleh hasil 3 siswa 27,2% (rendah); 6 siswa 54,5% (cukup); 2 siswa 18,2% (baik). Pasca siklus II diperoleh hasil 3 siswa 27,2% (cukup); 7 siswa 63,6% (baik); 1 siswa 9,1% (sangat baik). Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan motivasi belajarsiswa. Hipotesis yang menyatakan “Ada peningkatan motivasi belajar melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VIIIA MTs. NU Matholiul Huda Kaliwungu Kudus Tahun 2012/2013” dari pra tindakan sebelum, dan setelah pelaksanaan layanan bimbingan kelompok siklus I, siklus II. Hasil pada pra tindakan dengan rata-rata kriteria rendah, pada siklus I dengan rata-rata criteria cukup, dan siklus II dengan rata-rata kriteria baik dapat diterima dan teruji kebenarannya. Saran yang dapat diberikan adalah (1) Bagi Kepala Sekolah: hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pedoman oleh kepala sekolah dalam menentukan kebijakan yang mendukung pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah; (2) Bagi Guru Pembimbing: dapat digunakan untuk memberikan bantuan dalam meningkatkan motivasi belajar pada siswa melalui pemberian layanan bimbingan kelompok; (3) Bagi Wali Kelas:dapat dijadikan pedoman bagi wali kelas dalam memahami dan mengetahui kondisi pribadi para siswa yang diampu. Sehingga dapat dilakukan tindak lanjut dalam perbaikan proses pembelajaran; (4) Bagi Orang Tua Siswa: dapat dijadikan masukan bagi orang tua dalam memberikan motivasi belajar kepada anak, agar dapat meningkatkan motivasi belajar ana