PENGUBAHAN KEBIASAAN BERBICARA KASAR MELALUI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELOMPOK B-2TK MUSLIM TERPADU DINADO KUDUS TAHUN 2012/2013

Hasanah, Fauziyah Shofiatun. 2013. Pengubahan Kebiasaan Berbicara kasar melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelompok B-2 TK Muslim Terpadu Dinado Kudus tahun 2012/2013. Skripsi pendidikan Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Universitas Muria Kudus. Pembimbing: (i) Dr. Sukiman, M.Pd., (ii) Drs. Arista Kiswantoro. Kata Kunci: Berbicara Kasar, Bimbingan Kelompok. Penelitian ini dilatar belakangi oleh masa usia dini merupakan masa-masa anak suka meniru. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap anak pasti memiliki karakter berbeda, namun itu semua tidak lepas dari adanya pengaruh dari luar diri mereka. Jika anak memiliki karakter yang jelas menyimpang, maka dari pihak orang tua harus mampu memberi bimbingan. Realitanya siswa Taman Kanak-kanak masih labil mereka cenderung suka meniru untuk melakukan hal-hal yang tidak relevan dengan masa perkembangannya. Misalnya dalam perkembangan berbahasanya suka berkata kasar, suka mengahardik dan suka menghina teman. Maka rumusan masalahnya: “Apakah layanan bimbingan kelompok dapat efektif untuk mengubah kebiasaan berbicara kasar pada siswa kelompok B-2 TK Muslim Terpadu Dinado Kudus tahun 2012/2013?. Tujuan penelitian: 1. Untuk mengetahui keefektifan layanan bimbingan kelompok untuk peserta didik agar mampu memiliki kebiasaan berbicara yang baik dan santun dalam berinteraksi pada siswa kelompok B-2 TK Muslim Terpadu Dinado Kudus Tahun 2012/2013. 2. Penelitian Tindakan Kelas Bimbingan dan Konseling ini bertujuan untuk merubah anak berbicara kasar agar menjadi baik pada siswa kelompok B-2 TK Muslim Terpadu Dinado Kudus Tahun 2012/2013.Kegunaan penelitian: 1. KegunaanTeoritis:Penelitian ini akan memberikan sumbangan pemikiran bagi perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya bimbingan dan konseling pada anak usia dini melalui bimbingan kelompok untuk merubah adanya suatu masalah dalam hal komunikasi atau cara berbicara anak. 2.Kegunaan Praktis, bagi siswa: peserta didik dapat merubah kebiasaan berbicaranya dari yang kasar menjadi berbicara yang santun untuk diterapkan dalam kegiatan belajar maupun dalam berinteraksi kepada semua orang disekitarnya. Hal tersebut dapat bermanfaat untuk mempersiapkan anak memiliki pribadi yang baik dalam kesehariannya dan untuk kedepannya. Bagi Guru: memberikan suatu alternatif dalam mengarahkan siswa untuk mempunyai karakter yang baik dalam berbicara. Bagi Sekolah: hasil penelitian ini dapat dipakai sebagai bahan kebijakan dalam merubah kebiasaan yang tidak baik menjadi baik. Yaitu dengan merubah kebiasaan berbicara kasar menjadi berbicara baik dan santun. Kajian teori ini pada penelitian ini yaitu mengenai berbicara kasar dan layanan bimbingan kelompok. Hipotesis yang diajukan: Melalui kegiatan bimbingan kelompok, cara berbicara kasar pada siswa kelompok B-2 TK MT Dinado Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013 dapat diubah karena memenuhi tolok ukur keberhasilan.Subjek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B-2 TK MT Dinado Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013 sebanyak 11 siswa. Variabel penelitian: Berbicara kasar, sebagai variabel terikat danlayanan bimbingan kelompok, sebagai variabel bebas. Dalam penelitian ini menggunakan metode dengan pendekatan kuantitatif juga metode kualitatif.Metode pengumpulan data: metode observasi, metode wawancara dan dokumentasi. Karena dalam penelitian ini data yang didapat berupa angka-angka namun penjelasannya menggunakan penjelasan dan pembahasannya harus diuraikan dengan kalimat.Berdasarkan hasil observasi, kebiasaan berbicara siswa yang semula kasar kini bisa menjadi santun. Hal tersebut terbukti adanya ketercapaian indikator yang ditetapkan oleh peneliti yaitu anak mampu berinteraksi dengan baik, menggunakan kata-kata yang ramah dan santun. Hasilnya setelah diberi layanan bimbingan kelompok pada siklus I, berbicara kasar siswa cukup bisa berubah karena masuk dalam kategori sedang dengan skor rata-rata 50,5% Sedangkan pada siklus II skor rata-rata 83% masuk pada kategori sangat baik. Hal ini menunjukkan layanan bimbingan kelompok dapat merubah kebiasaan berbicara kasar pada siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan layanan bimbingan kelompok dapat merubah kebiasaan berbicara kasar pada siswa kelompok B-2 TK MT Dinado Kudus. Maka hipotesis yang diajukan dapat diterima karena dapat memenuhi tolok ukur keberhasilan. Peneliti memberikan saran kepada: 1. Kepala Sekolah: hendaknya menerapkan adanya Bimbingan dan Konseling untuk anak-anak. 2.. Guru kelompok: hendaknya lebih peka pada ucapan yang keluar dari siswa