UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DENGAN TEMAN SEBAYA MELALUI BIMBINGAN KELOMPOK SISWA MTs NEGERI 2 KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Yunistiana Afif, 200931183, “Upaya Meningkatkan Kemampuan Penyesuaian Diri Dengan Teman Sebaya Melalui Layanan Bimbingan Kelompok Siswa Kelas VII A MTs N 2 Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013”. Skripsi Program Studi Bimbingan Dan Konseling Universitas Muria Kudus. Dosen Pembimbing I Drs. Sumarwiyah, M.Pd. Kons. Dosen Pembimbing II Drs. Arista Kiswantoro. Kata Kunci : Layanan Bimbingan Kelompok; Penyesuaian Diri Dengan Teman Sebaya Seorang dilahirkan dalam keadaan belum sempurna, baik kondisi fisik, mental maupun emosional. Diketahui sebelumnya siswa kelas VII A MTs Negeri 2 Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013 mengelami persoalan kurangnya penyesuaian diri dengan teman sebaya siswa di lingkungan barunya. Setiap peserta didik memiliki kebutuhan dan dinamika dalam berinteraksi dengan lingkungan, berdasarkan wawancara diketahui 8 siswa yang mempunyai penyesuaian diri dengan teman sebaya rendah, kemudian peneliti melakukan observasi pada 8 siswa tersebut. Permasalahan yang akan diteliti: Apakah layanan Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian diri dengan teman sebaya siswa kelas VII A. Tujuan penelitian ini adalah: Untuk Memperoleh peningkatan kemampuan penyesuaian diri dengan teman sebaya melalui layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VII A yang pada kondisi awal rendah, agar menjadi baik. Adapun kegunaan penelitian ini adalah : Kegunaan Teoritis: Dari hasil penelitian ini dapat lebih memperluas ilmu pengetahuan tentang layanan bimbingan kelompok sebagai acuan untuk penelitian yang lebih luas lagi. Kegunaan Praktis: 1. Bagi Konselor Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijaksanaan dan pembinaan remaja yang berguna untuk penelitian selanjutnya, dan sebagai bahan masukan dalam rangka pengembangan bimbingan dan konseling. 2. Bagi siswa Sebagai acuan terhadap siswa dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan sekolah, teman sebaya, dan masyarakat. 3. Bagi peneliti Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi peneliti untuk selalu memperhatikan siswanya terutama yang telah memasuki usia remaja dalam menjalankan kehidupan sehari-hari sehingga dapat meneysuaikan diri terhadap lingkungan sekolah, teman sebaya dengan baik. Subjek penelitian ini adalah 8 siswa kelas VII A MTs N 2 Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013 yang memiliki penyesuaian diri dengan teman sebaya yang rendah. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dokumentasi. Variabel Bimbinga Kelompok (Variabel bebas) dan Penyesuaian diri dengan teman sebaya (Variabel terikat). Penelitian dilakukan 2 siklus (siklus I dan siklus II) setiap siklus 3 kali pertemuan membahas membahas 6 materi setiap siklus alokasi waktu 40 menit per pertemuan. Sedangkan analisis data secara diskriptif komparatif yang dilanjutkan refleksi pada setiap siklus. Hasil analisis: berdasarkan hasil pengamatan terhadap siswa kelas VII A, pada kondisi awal siswa yang penyesuaian diri dengan teman sebaya siswa dalam kategori rendah. Pra Layanan Bimbinga kelompok untuk meningkatkan Penyesuaian diri dengan teman sebaya dengan rata-rata sangat kurang yaitu dengan rata-rata 11.75 (sangat kurang), setelah diberikan layanan bimbingan kelompok pada siklus I hasil rata-rata skor 21.87 (cukup), dari hasil survei awal penyesuaian diri dengan teman sebaya sampai siklus I ada peningkatan (10.12%). Pada siklus II hasil rata-rata skor menjadi 33.5, dari hasil layanan bimbingan kelompok siklus I sampai siklus II ada peningkatan (11.63%). Pelaksanaan Meningkatkan kemampuan penyesuaian diri dengan teman sebaya melalui layanan bimbingan kelompok meningkat. Pada siklus I (10.12%), dan siklus II meningkat (11.63%). Kesimpulan:berdasarkan hasil wawancara dan observasi menunjukkan bahwa layanan bimbingan kelompok pada siswa kelas VII A ada peningkatan. Hal ini terbukti bahwa siswa aktif dalam proses layanan bimbingan kelompok, siswa lebih berani dalam mengemukakan pendapat. Dengan demikian hipotesis yang diajukan dapat diterima karena telah teruji kebenarannya. Peneliti melihat saran kepada: 1. Kepala sekolah Untuk mengkoordinasikan kegiatan bimbingan kelompok seperti kegiatan pembelajaran dan latihan, sehingga bisa menjadi salah satu kesatuan yang terpadu harmonis dan dinamis. 2. Bagi konselor Hendaknya konselor dapat lebih banyak memprogamkan layanan bimbingan kelompok untuk membentuk penyesuaian diri dengan teman sebaya siswa, salah satu caranya dengan mengadakan layanan bimbingan kelompok untuk mengembangkan penyesuaian diri dengan teman sebaya siswa secara baik. 3. Bagi siswa Siswa hendaknya memanfaatkan fungsi bimbingan konseling di sekolah seperti layanan bimbingan kelompok untuk membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang dialami siswa