PENERAPAN LAYANAN ORIENTASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI PADA SISWA KELAS X SMK TAMAN SISWA KUDUS SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Aksan Budi Wibowo. (2013), “Penerapan Layanan Orientasi untuk Meningkatkan Kemampuan Penyesuaian Diri Pada Siswa Kelas X SMK Tamansiswa Kudus Semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 ”. Skripsi Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Muria Kudus, Dosen Pembimbing I Drs. Masturi, M.M. Dosen Pembimbing II Dra. Sumarwiyah, M.Pd.Kons. Kata Kunci: Layanan Orientasi, Penyesuaian Diri Latar belakang penelitian ada sebagian siswa kelas X SMK Tamansiswa Kudus tahun pelajaran 2012/2013 yang penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah rendah seperti tidak mentaati peraturan sekolah, kurang berpartisipasi pada aktivitas sekolah, interaksi dengan teman sekolah dan guru serta unsur-unsur sekolah rendah, kurang bertanggungjawab dalam kegiatan belajar di sekolah. Rumusan masalah: Apakah penerapan layanan orientasi dapat meningkatkan kemampuan penyesuaian diri siswa kelas X SMK Taman Siswa Kudus tahun pelajaran 2012/2013? Tujuan penelitian: 1. Mendeskripsikan kemampuan penyesuaian diri siswa siswa. 2. Untuk mengetahui efektivitas layanan orientasi terhadap peningkatan kemampuan penyesuaian diri siswa. Kegunaan penelitian: 1. Kegunaan Teoritis: Menambah khasanah perpustakaan. 2. Kegunaan Praktis: a. Bagi Kepala Sekolah, sebagai dasar menentukan kebijakan yang mendukung pelaksanaan program bimbingan dan konseling di sekolah. b. Bagi Konselor, sebagai panduan dalam memberikan bantuan kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri di lingkungan sekolah. c. Bagi siswa membantu mengatasi penyesuian diri siswa dengan lingkungan sekolah yang rendah. Penyesuaian diri di sekolah berupa penerimaan murid atau antar murid beserta partisipasinya terhadap fungsi dan aktivitas sekolah, manfaat hubungan dengan teman sekolah, guru, konselor di sekolah. Faktor-faktor yang mempengaruhi penyesuaian diri adalah kondisi fisik, kepribadian, proses belajar, lingkungan, dan agama serta budaya. Untuk meningkatkan penyesuaian diri siswa dilaksanakan layanan orientasi yaitu bimbingan yang dilakukan untuk memperkenalkan siswa dan atau seseorang terhadap lingkungan yang baru dimasukinya (lingkungan sekolah). Hipotesis yang diajukan dalam penelitian adalah; ada peningkatan yang positif kemampuan penyesuaian diri siswa melalui layanan orientasi kelas X.2 SMK Taman Siswa Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013. Jenis penelitian adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan penelitian tindakan bimbingan dan konseling dua siklus. Subjek penelitian 35 siswa, dengan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data deskriptif komparatif antar siklus dilanjutkan refleksi. Hasil penelitian: pada kondisi awal tingkat penyesuaian diri baru dicapai 3 siswa (9%). Siklus I tingkat penyesuaian diri telah dicapai 7 siswa (20%). Siklus II tingkat penyesuaian diri telah dicapai 27 siswa (77%). Uji hipotesis ada peningkatan yang positif kemampuan penyesuaian diri siswa melalui layanan orientasi kelas X Multimedia SMK Tamansiswa Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013 diterima karena teruji kebenarannya. Pembahasan: berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan layanan orientasi dapat meningkatkan penyesuaian diri siswa terhadap lingkungan sekolah. Dari kedua siklus yang peneliti laksanakan ini terjadi peningkatan yang lebih baik. Semakin sering diberikan layanan orientasi semakin baik pula respon yang diperoleh siswa. Dari 35 siswa pada kondisi awal baru mencapai 3 siswa (9%) setelah diberikan layanan orientasi pada siklus I meningkat menjadi 7 siswa (20%), dan pada siklus II meningkat menjadi 27 siswa (77%), terjadi peningkatan dari kondisi awal hingga siklus II sebesar 68%. Simpulan: tingkat penyesuaian diri siswa kelas X Multimedia Tamansiswa Kudus terhadap lingkungan sekolah sebelum dilaksanakan layanan orientasi baru mencapai 3 siswa (9%) yang memiliki kemampuan pemyesuaian diri baik, setelah diberi layanan orientasi pada siklus I meningkat menjadi 7 siswa (20%), sedangkan pada siklus II meningkat menjadi 27 siswa (77%). Peningkatan penyesuaian diri siswa kelas X Multimedia Tamansiswa Kudus pada kondisi awal 3 siswa (9%), pada siklus I meningkat menjadi 7 siswa (20%), selanjutnya pada siklus II meningkat menjadi 27 siswa (77%), jadi besarnya peningkatan yaitu 24 siswa (68%). Disarankan bagi sekolah, untuk menerapkan layanan orientasi pada siswa baru bersamaan masa orientasi sekolah, bagi kepala sekolah untuk mengefektifkan layanan orientasi terhadap siswa yang memiliki penyesuaian diri rendah, bagi siswa yang tingkat penyesuaian dirinya rendah diharapkan menjalin komunikasi dan berinteraksi dengan teman sekelas, kakak kelas maupun guru BK, bagi peneliti selanjutnya, lebih memperkaya penelitian ini, dengan menerapkan pendekatan bimbingan melalui teknik-teknik yang berbeda