Pengaruh Disiplin Kerja, Prosedur Kerja Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Cv. Mubaroq Kudus

Berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan diantaranya adalah faktor disiplin kerja yang dimiliki setiap karyawan. Disiplin kerja adalah merupakan bentuk ketaatan terhadap aturan, baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ditetapkan oleh organisasi. Setiap karyawan harus mampu mengerti dan memahami peraturan dan prosedur kerja, baik yang tertulis maupun tidak tertulis dalam rangka menciptakan kinerja yang lebih optimal. Dengan adanya kedisiplinan dari para karyawan yaitu dengan mentaati prosedur kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan dan karyawan merasa puas terhadap pekerjaan yang ditekuni, maka karyawan akan terpacu dan termotivasi sehingga dapat meningkatkan kinerjanya. Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : (1) Apa ada pengaruh disiplin, prosedur kerja dan kepuasan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan pada CV. Mubaroq Kudus? (2) Apa ada pengaruh disiplin, prosedur kerja dan kepuasan kerja secara berganda terhadap kinerja karyawan pada CV. Mubaroq Kudus? Tujuan dalam penelitian ini adalah : (1) Untuk menguji pengaruh disiplin, prosedur kerja dan kepuasan kerja secara parsial terhadap kinerja karyawan pada CV. Mubaroq Kudus. (2) Untuk menguji pengaruh disiplin, prosedur kerja dan kepuasan kerja secara berganda terhadap kinerja karyawan pada CV. Mubaroq Kudus. Data-data yang diambil adalah mengenai disiplin kerja, prosedur kerja dan kepuasan kerja dan kinerja maupun catatan-catatan lain yang mendukung catatan tersebut. Dengan hasil penelitian sebagai berikut : 1. Secara parsial variabel disiplin kerja, prosedur kerja dan kepuasan kerja terbukti memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai t hitung masing – masing variabel disiplin kerja, prosedur kerja dan kepuasan kerja = 7,879 ; 2,865 ; 2,658 ternyata lebih besar dari t tabel = 2,358. 2. Secara berganda disiplin kerja, prosedur kerja dan kepuasan kerja terbukti memiliki pengaruh terhadap variabel kinerja. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan bahwa nilai F hitung = 140,945 ternyata lebih besar dari F tabel = 4,2