PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN PADA SISWA KELAS 4 SD 4 JATI WETAN KUDUS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Keterampilan membaca sebagai salah satu aspek dari empat aspek keterampilan berbahasa biasanya tanggung jawabnya diserahkan pada guru bahasa Indonesia. Hal itu perlu diluruskan kalau ada anggapan demikian. Setiap guru dalam mata pelajaran apa pun harus turut bertanggung jawab atas kemampuan para siswanya, sebab faktor sangat dominan untuk menentukan keberhasilan belajar belajar siswa adalah kemauan dan kemampuan membaca yang dimiliki oleh siswa itu sendiri. Dari hasil observasi awal ditemukan bahwa siswa memiliki kecenderungan keterampilan belajar rendah. Untuk itu diperlukan pola layanan bimbingan untuk membantu seseorang mencapai kematangan tersebut. Layanan penguasaan konten (PKO) merupakan layanan bantuan kepada individu (sendiri atau kelompok) untuk menguasai kemampuan dan kompetensi tertentu melalui proses belajar. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: 1). Bagaimana penerapan layanan penguasaan konten untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis di kelas 4 siswa SD 4 Jati Wetan Kudus tahun pelajaran 2012/2013? 2). Apakah layanan penguasaan konten efektif untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis di Kelas 5 SD 4 Jati Wetan Kudus tahun pelajaran 2012/2013? Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah: 1). Untuk mendeskripsikan bagaimana strategi layanan penguasaan konten untuk meningkatkan keterampilan membaca dan menulis di kelas 4 siswa SD 4 Jati Wetan Kudus. 2). Untuk menemukan keefektifan layanan penguasaan konten dalam meningkatkan keterampilan membaca dan menulis kelas 4 siswa SD 4 Jati Wetan Kudus. Kegunaan dalam penelitian ini sebagai berikut: kegunaan teoritis Kaitannya dengan proses bimbingan konseling di sekolah, maka penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang layanan bimbingan dan konseling sebagai bahan referensi untuk penelitian mengenai keterampilan berbahasa Indonesia. Manfaat praktis: 1) bagi konselor: Memberikan wawasan yang lebih luas bagi konselor dalam hal pengembangan keterampilan berbahasa Indonesia utamanya melalui layanan penguasaan konten. 2). Bagi orang tua: Sebagai pertimbangan dan masukan kepada orang tua agar memperhatikan serta membantu anak dalam belajar keterampilan membaca dan menulis. 3). Bagi siswa: Sebagai bahan masukan bagi siswa akan pentingnya keterampilan dalam membaca dan menulis. Penelitian ini mengambil subjek penelitian Kelas 4 SD 4 Jati Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013 dengan jumlah siswa 36 siswa. Hal ini juga dibuktikan dengan hasil belajar semester gasal Bahasa Indonesia yang rendah dan banyak yang tidak memenuhi KKM. Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam kaitannya dengan proses bimbingan konseling di sekolah, maka penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam memperluas dan memperdalam ilmu pengetahuan tentang layanan bimbingan dan konseling sebagai bahan referensi untuk penelitian mengenai keterampilan berbahasa Indonesia. Penelitian ini dirancang dengan pola penelitian tindakan bimbingan dan konseling (PTBK) yaitu melaksanakan dua kali siklus penelitian. Siklus pertama dan kedua dengan format klasikal dengan materi: cara-cara mudah membaca dengan baik dan benar, cara-cara memahami isi bacaan, pentingya memahami isi bacaan, menuliskan kembali hasil penelitian dari membaca, cara-cara menulis yang baik dan benar, manfaat menulis bagi perkembangan kreatifitas diri sendiri. Penelitian ini akan menguji hipotesis penelitian yang berbunyi Ada pengaruh positif yang signitifkan antara layanan penguasaan konten dengan keterampilan belajar membaca dan menulis siswa kelas 4 SD 4 Jati Wetan Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013 Dari hasil penelitian pada siklus I ini diperoleh hasil terjadi peningkatan keterampilan membaca dan menulis sebesar 17,08%. Dan pada hasil penelitian siklus II terjadi peningkatan menjadi 26,25%/ berdasarkan hasil di atas kemudian peneliti memberikan saran kepada: 1) kepala sekolah: Saran yang diberikan untuk kepala sekolah adalah agar memberikan sentuhan layanan bimbingan dan konseling pada setiap kebijakan yang diambil sekolah terutama dalam mengatasi permasalahan belajar siswa. 2). Guru Kelas: Untuk guru kelas diharapkan mampu membuat perencanaan layanan bimbingan dan konseling sebagai upaya preventif maupun kuratif dalam mengtasi permasalahan belajar siswa. 3). Siswa: Siswa harus mau mengasah kemampuan membaca dan menulis agar lebih terampil membca dan menulis yang diawali dari memperbanyak frekuensi membaca dan lebih sering berlatih menulis