AKIBAT HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI BARANG DENGAN MEMPERGUNAKAN KARTU KREDIT SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DALAM HAL TERJADI WANPRESTASI

Skripsi yang berjudul “AKIBAT HUKUM PERJANJIAN JUAL BELI BARANG DENGAN MEMPERGUNAKAN KARTU KREDIT SEBAGAI ALAT PEMBAYARAN DALAM HAL TERJADI WANPRESTASI” ini secara umum bertujuan untuk mengetahui akibat hukum pelaksanaan perjanjian jual beli barang dengan mempergunakan kartu kredit sebagai alat pembyaran dalam hal terjadi wanprestasi. Berdasarkan kegunaan secara teoritis maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan ilmu hukum khususnya Hukum Perbankan, terutama di dalam hal akibat hukum pelaksanaan perjanjian jual beli barang dengan mempergunakan kartu kredit sebagai alat pembyaran dalam hal terjadi wanprestasi, dan dalam kegunaan praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada para nasabah bank yang menggunakan kartu kredit sebagai alat pembayaran dan pada institusi bank pada umumnya. Dalam hal teknik pengumpulan data, penulis menggunakan data primer dan data sekunder yaitu selain menggunakan data yang diperoleh dari lapangan digunakan juga data kepusatakaan dari literatur yang berisi tentang teori-teori, pendapat para ahli dan lain-lain yang berhubungan dengan pokok permasalahan, yang digunakan sebagai landasan pemikiran yang bersifat teoritis. Setelah data diperoleh, maka disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisa secara kualitatif, sehingga diperoleh kejelasan mengenai permasalahan yang dibahas dan selanjutnya disusun sebagai skripsi yang bersifat ilmiah. Dari hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa dalam pelaksanaan perjanjian jual beli barang dengan kartu kredit sebagai alat pembayaran melibatkan para pihak yaitu card holder, merchant,penerbit. Pada penerbitan kartu kredit terdapat beberapa tahap yaitu tahap pra perjanjian, tahap perjanjian dan tahap pasca perjanjian. Kedudukan calon nasabah lemah sebab dalam tahap pra perjanjian tidak dijelaskan hak-hak nasabah , hanya kewajiban yang dijelaskan, hal ini disebabkan pihak marketing hanya mngejar target saja. Kondisi yang demikian seringkali menimbulkan terjadinya wanprestasi yang dilakukan oleh nasabah. Dalam perjanjian penerbitan kartu kredit menimbulkan adanya hubungan hukum antara pihak card holder/pemegang kartu dengan merchant/ penjual , hubungan hukum antara merchant dengan penerbit, dan hubungan hukum antara card holder dengan penerbit