MENINGKATKAN KETERAMPILAN HIDUP (LIFE SKILLS) SISWA KBAT BIRRUL WALIDAIN KUDUS MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SENTRA PERAN TAHUN PELAJARAN2012/2013

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala sekolah KBAT Birrul Walidain Kudus serta hasil observasi dilapangan, ditemukan beberapa siswa pada kelompok Semangka yang masih kesulitan dalam melaksanakan tugas dan kegiatan di sekolah terkait dengan keterampilan hidup (life skills) yang dimilikinya. Karenanya diperlukan adanya upaya peningkatan terhadap keterampilan hidup yang harus dimiliki siswa KBAT Birrul Walidain Kudus khususnya kelompok Semangka agar dapat melaksankan tugas dan kegiatan sehari-hari di sekolah secara khusus, dan secara umum dapat melaksankan tugas-tugas perkembangan berikutnya. Dalam rangka peningkatan tersebut diberikan layanan penguasaan konten yang dilaksanakan melalui metode pembelajaran disentra peran. Berdasarkan permasalahan tersebut maka melalui penelitian ini dirumuskan,“Bagaimana keterampilan hidup (life skills) siswa KBAT Birrul Walidain Kudus tahun pelajaran 2012/2013 dapat ditingkatkan melalui layanan penguasaan konten disentra peran?”. Dengan tujuan penelitian agar diperolehnya peningkatan keterampilan hidup (life skills) siswa KBAT Birrul Walidain Kudus Tahun Pelajaran 2012/2013 melalui layanan penguasaan konten disentra peran. Manfaat penelitian: Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi ilmu pengetahuan, pada bidang bimbingan dan konseling, menambah khasanah pustaka pendidikan, dan sekaligus sebagai bahan masukan untuk penelitian sejenisnya.Khususnya dalam upaya meningkatkan keterampilan hidup (life skills) anak usia dini melalui layanan penguasaan konten yang diterapkan dengan metode sentra peran. Manfaat secara praktis, penelitian ini dapat memberi masukan kepada Kepala KBAT Birrul Walidain Kudus, dalam upaya peningkatan keterampilan hidup (life skills). Bagi wali kelas dan pengampu sentra peran agar dapat dijadikan masukan untuk memberikan materi yang dapat meningkatkan keterampilan hidup (life skills) anak usia dini. Serta manfaat untuk siswa sendiri adalah agar dapat mengembangkan keterampilan hidup (life skills) siswa dikemudian hari. Ruang lingkup dalam penelitian ini hanya dibatasi pada masalah peningkatan keterampilan hidup (life skills) yang dapat menunjang aktifitas siswa disekolah. Hipotesis penelitian ini adalah “layanan penguasaan konten di sentra peran dapat meningkatkan keterampilan hidup (life skills) siswa KBAT Birrul Walidain Kudus tahun pelajaran 2012/2013”.Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok Semangka. Penelitian ini menggunakan variabel bebas (independent variable) yaitu layanan pengasaan konten disentra peran dan variabel terikat (dependent variable) yaitu keterampilan hidup (life skills). Metode pengumpulan data menggunakan metode observasi sebagai metode pokok dan wawancara serta dokumentasi sebagai metode pendukung. Rancangan penelitian, menggunakan PTK BK dengan pelaksanaan penelitian sebanyak 2 siklus, dengan masing-masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan. Dalam satu kali siklus terdiri dari empat tahapan yang bersambung yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan layanan penguasaan konten dengan teknik high tech dan high touch, yang dimasukkan sebagai media pembelajaran di sentra peran. Sedangkan materi yang disampaikan adalah upaya dari peningkatan keterampilan hidup (life skills) dengan sepuluh indikator yang telah ditetapkan. Indikator tersebut diambil dari indikator keterampilan hidup anak usia dini yang disesuaikan dengan kebutuhan yang ada di sekolah. Observasi penilaian kolaborator ditetapkan berdasarkan tiga aspek, yaitu pemakaian teknik penguasaan konten, kondisi siswa saat diberikan layanan, serta peningkatan terhadap keterampilan hidup kelompok Semangka. Analisis data menggunakan analisis diskriptif komparatif kualitatif. Kesimpulan: Berdasarkan hasil analisis data diperoleh peningkatan siswa kelompok Semangka dari kategori “belum mau melakukan” dan “tertarik melakukan” meningkat menjadi “dapat melakukan” dari indikator sebagai berikut: Berani berpisah dengan orang tua, melepas dan memakai baju dan celana, memakai dan melapas sepatu dan kaos kaki, dapat membersihkan setelah BAK/BAB, bertanggung jawab atas barang-barang miliknya, makan sendiri dan merapikannya setelah selesai, serta dapat menggunakan sikat gigi dan merapikannya kembali. Sarandiajukan bagi kepala sekolah dan guru,hendaknya memberikan materi yang menunjang pelaksanaan layanan konseling