Upaya Peningkatan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Sosiodrama pada Siswa Kelompok B2 TK Muslimat NU Masyitoh Pecangaan Jepara Tahun Pelajaran 2011/1012

Penelitianinidilatarbelakangiolehadanyaindikasisiswamengalamitingkatkemampuan berbahasa yang rendah. Ditandai dengan pembelajaran yang pasif, kurang yakin dengan kemampuannya, dan kesulitan melakukan percakapan dengan teman sebaya. Indikasitersebut terdapat pada siswa kelompok B2 TK Muslimat NU Masyitoh Pecangaan JeparaTahun Pelajaran 2011/2012 yang sekaligus sebagai subjek penelitian.Rumusan masalah yang akan di bahasdan diuraikan dalam penelitianini“bagaimana metode sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan berbahasa siswa pada kelompok B2 TK Muslimat NU Masyitohtahunpelajaran 2011/2012 ?” Tujuan dilaksanakan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan bahwa metode sosiodrama dapat meningkatkan kemampuan berbahasa pada siswa kelompok B2 TK Muslimat NU Masyitoh tahun pelajaran 2011/2012. Penelitian ini dilaksanakan mulai8 Mei 2012 hingga 8 Juni 2012. Kegunaan penelitianadalah : 1. Kegunaan teoritis,sebagai bahan informasibagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya berkaitan dengan pengembangan bimbingan dan konseling pada anak usia dini melalui metode sosiodrama untuk meningkatkan kemampuan berbahasa anak; 2. Kegunaan Praktis adalah(a.) BagiSiswa sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan berbahasanya dengan cara bermain yang menyenangkan, (b.) BagiGuru sebagai alternatif dalam menyempurnakan proses pembelajaran dan mengembangkan budaya meneliti, (c.) Bagi Sekolah (TK) sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas dan hasil belajar siswa sebagai sarana pembelajaran dan untuk meningkatkan kerjasama dan kreativitas guru. Pendekatan penelitian yang digunakan yaitu pendekatan kualitatif dengan jenispenelitian tindakan kelas. Penelitian dilaksanakan dengan dua siklus. Subyek pada penelitian ini adalah 5siswadari18siswadengankategori belum mampu melaksanakan aktivitas berbahasa. Metode pengumpulan data berupaobservasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun teknik analisisnya dilaksanakan dengan tiga tahap yaitu reduksi, paparan data, dan penyimpulan hasil analisis.Dari penelitian ini diperoleh hasil sebelum dilaksanakan sosiodrama, kemampuan berbahasa anak masih kurang. Masih banyak terdapat nilai “K” dalam aspek bahasa yang diamati. Hasil pada siklus I menunjukkan masih ada skor rata-rata “K” sebesar 26%. Dari hasil tersebut kemudian dilaksanakan siklus II dengan melibatkan teman sebaya dalam kegiatan sehingga hasil pada siklus II skor rata-rata “K” adalah 0%. Kesimpulannya dengan diberikannya metode sosiodrama pada siswa dapat meningkatkan kemampuan berbahasanya. Hal ini dibuktikan dengan adanya kenaikan prosentase keberhasilan siswa dalam aspek bahasa yang diamati, kemampuan melaksanakan kegiatan berbahasa dari siklus I 12% menjadi 60% pada siklus II.Berdasarkan hasil diatas kemudian peneliti menyarankan kepada (1) Lembaga Pendidikan hendaknya memberikan pengetahuan tentang bimbingan yang mendalam pada penyelenggaraan pengajaran dalam pendidikan anak usia dini,(2) Pendidik PAUD hendaknya dapat membimbing anak dalam melakukan pembelajaran dengan permainan yang aktif, kreatif, dan menyenangakan bagi anak, (3) Orang tua hendaknya bekerjasama dengan guru dalam mengembangkan tugas perkembangan anak. Dengan demikian tugas perkembangan anak dapat dikembangkan dengan optimal