Analisis Risk dan Return atas Investasi Saham pada Perusahaan Telekomunikasi Go Public di Bursa Efek Indonesia

Seiring dengan semakin derasnya arus globalisasi, yang didalamnya dituntut adanya pertukaran informasi yang semakin cepat antar daerah dan negara, membuat peranan Telekomunikasi sangat penting. Telekomunikasi sebagai wahana bagi pertukaran informasi akan semakin memperhatikan aspek kualitas jasa. Salah satu metode penentuan menguntungkan atau tidaknya sebuah saham Telekomunikasi yang ada saat ini dapat diketahui dari besarnya tingkat pengembalian atas saham yang dibeli oleh investor atau masyarakat. Tujuannya adalah untuk menganalisis dan mengevaluasi saham yang ditawarkan agar setiap tindakan investasi yang dilakukan dapat mencapai Return yang optimal. Melalui tingkat resiko yang ada dan besarnya tingkat keuntungan atas saham telekomunikasi yang go public saat ini dapat memberikan informasi pada masyarakat terhadap saham-saham yang menguntungkan. Perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah : (1) bagaimana resiko pasar (beta pasar) dari saham telekomunikasi yang diperdagangkan pada Bursa Efek Indonesia? (2) bagaimana tingkat pengembalian yang diharapkan (return ekspektasi) dari investasi saham telekomunikasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia? (3) bagaimana penggolongan risiko saham telekomunikasi di BEI peirode 2008-2010? Tujuan penelitian ini adalah (1) Untuk menganalisis besarnya resiko pasar (beta pasar) dari saham telekomunikasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. (2) Untuk menganalisis besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan (return ekspektasi) dari investasi saham telekomunikasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. (3) Untuk penggolongan Risiko saham telekomunikasi di BEI peirode 2008-2010. Metode penelitian merupakan studi kasus dengan menggunakan analisis deskriptif dan kuantitatif.Variabel penelitian: harga saham, IHSG dan tingkat suku bunga. Populasi penelitian adalah perusahaan telekomunikasi di BEI sebanyak 5 perusahaan, yakni : PT. Bakrie Telkom Tbk, PT. XL. Axiata Tbk, PT. SmartfrenTbk, PT. Indosat Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. Pengumpulan menggunkaan metode dokumentasi. Pengolahan data menggunakan tabulating Analisis data menggunakan : analisis perhitungan tingkat risiko, perhitungan tingkat pengembalian, analisis tingkat pengembalian bebas resiko dan perhitungan tingkat pengembalian yang diharapkan. Berdasarkan hasil analisis dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini. 1. Nilai Risiko pasar dari saham perusahaan telekomunikasi yang diperdagangkan di BEI diperoleh hasil Beta () PT . Bakrie Telecom Tbk sebesar 2,0096; Beta () PT.XL Axiata, Tbk sebesar 0,9785; Beta () PT.Smartfren Telecom Tbk sebesar 0,7472; Beta () PT. Indosat Tbk sebesar 0,6666 dan risiko saham atau Beta () terendah adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk sebesar 0,6613. 2. Berdasarkan suku bunga SBI selama periode 2008-2010 dapat diketahui besarnya tingkat pengembalian yang diharapkan (return ekspektasi) dari investasi saham telekomunikasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia menunjukkan return saham PT. Bakrie Telecom Tbk naik sebesar 1% maka return pasar akan mengalami kenaikan lebih dari 2,0096%; return saham PT.XL Axiata, Tbk naik sebesar 1% maka return pasar akan mengalami kenaikan lebih dari 0,9785%; return saham PT.Smartfren Telecom Tbk naik sebesar 1% maka return pasar akan mengalami kenaikan lebih dari 0,7472%; begitu pula return saham PT. Indosat Tbk naik sebesar 1% maka return pasar akan mengalami kenaikan lebih dari 0,6666%; dan return saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk naik sebesar 1% maka return pasar akan mengalami kenaikan lebih dari 0,6613%. 3. Beta (): PT . Bakrie Telecom Tbk dengan koefisien beta sebesar 2,0096 sehingga lebih besar dari 1 disebut saham agresif (aggressive stocks), sedangkan PT.XL Axiata, Tbk, PT.Smartfren Telecom Tbk, PT. Indosat Tbk dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk mempunyai koefisien beta () < 1 disebut sebagai saham yang lemah (deferensive stock)