Pelaksanaan Pembebanan Fidusia pada BPR Hartha Muriatama di Kudus

Skripsi yang berjudul PELAKSANAAN PEMBEBANAN FIDUSIA PADA BPR HARTHA MURIATAMA KUDUS,ini secara umum bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan pembebanan fidusia pada BPR Hartha Muriatama Kudus, untuk mengetahui upaya hukum dalam penyelesaian kredit macet terhadap debitor di BPR Hartha Muriatama Kudus, dan untuk mengetahui kendala-kendala yang di hadapi dalam penyelesaian kredit macet di BPR Hartha Muriatama di Kudus. Berdasarkan kegunaan secara teoritis maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan ilmu hukum khususnya Hukum Keperdataan, terutama di dalam hal pelaksanaan pembebanan fidusia pada BPR Hartha Muriatama Kudus. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis sosiologis. Dalam teknik pengumpulan data, penulis mengguanakan data primer dan sekunder, Setelah data diperoleh, maka disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisa secara kualitatif, sehingga diperoleh kejelasan mengenai permasalahan yang dibahas dan selanjutnya disusun sebagai skripsi yang bersifat ilmiah. Dari hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa pelaksanaan pembebanan fidusia pada BPR Hartha Muriatama Kudus sangatlah menguntungkan bagi pihak kreditor atau pihak Bank maupun pihak Debitor atau Nasabah, karena didalam perjanjian kredit yang sudah di bukukan dengan akta jaminan fidusia tersebut sudah mempunyai kekuatan hukum tetap apabila terjadinya kredit macet yang dilakukan oleh pihak debitor dan sebaliknya apabila kreditor melanggar perjanjian dalam akta jaminan tersebut pihak debitor atau nasabah bisa melakukan pembatalan atas perjanjian akta jaminan fidusia tersebut. Upaya perlindungan hukum yang dapat terhadap BPR Hartha Muriatama kudus dalam penyelesaian kredit macet antara lain adalah sebagai berikut: a. Membuat perjanjian fidusia antara pihak kreditor dan debitor yang di buat di hadapan notaris. b. Mendaftarkan akta jaminan fidusia ke kantor pendaftaran fidusia agar mempunyai kekuatan hukum tetap. c. Menerangkan ketentuan pasal 15 ayat 3 Undang Undang Nomor 42 Tahun 1999 Tentang Jaminan Fidusia yang menyatakan apabila debitor cidera janji, kreditor atau penerima fidusia mempunyai hak untuk menjual benda tersebut. Kendala-kendala yang dihadapi dalam penyelesaian kredit macet adalah nasabahnya pindah alamat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu, subyeknya atau barang jaminannya berubah fisik dalam arti ini nilai harga jualnya berkurang jauh pada waktu pengajuan kredit, subyeknya atau jaminannya di alihkan pada pihak ketiga atau di gadaikan tanpa sepengetahuan pihak kedua atau nasabah