Perlindungan KSP di Kudus terhadap Nasabah yang Wanprestasi

Skripsi yang berjudul “Perlindungan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kudus Terhadap Nasabah Yang Wanprestasi“ secara umum bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan perjanjian simpan pinjam melalui koperasi (KSP) di Kudus dan upaya hukum koperasi terhadap nasabah yang wanprestasi. Berdasarkan kegunaan secara teoritis maka diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan ilmu hukum khususnya Hukum Keperdataan, terutama dalam hal Perlindungan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) di Kudus Terhadap Nasabah Yang Wanprestasi. Apabila dilihat dari kegunaan praktis diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada para kreditor (Koperasi Simpan Pinjam). Dalam hal teknik pengumpulan data, penulis menggunakan data primer dan data sekunder yaitu selain menggunakan data yang diperoleh dari lapangan digunakan juga data kepusatakaan dari literatur yang berisi tentang teori - teori, pendapat para ahli dan lain - lain yang berhubungan dengan pokok permasalahan, yang digunakan sebagai landasan pemikiran yang bersifat teoritis. Setelah data diperoleh, maka disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisa secara kualitatif, sehingga diperoleh kejelasan mengenai permasalahan yang dibahas dan selanjutnya disusun sebagai skripsi yang bersifat ilmiah. Dari hasil penelitian dapat ditunjukkan bahwa dalam pelaksanaan perjanjian kredit terdapat beberapa tahap yang harus dilakukan baik oleh pihak kreditor maupun debitor, hal ini sesuai dengan prinsip kehati - hatian yang diterapkan Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Sebagai kompensasi pinjaman pihak debitor menjaminkan barang bergerak sebagai agunan pinjamannya, dengan pengikatan fidusia, akan tetapi dalam praktek jaminan fidusia tersebut tidak di daftarkan, sehingga apabila debitor wanprestasi tidak ada kepastian hukum dalam mengeksekusi barang jaminan tersebut, bagi pihak kreditor. Hal ini merupakan suatu kelemahan bagi Koperasi Simpan Pinjam di Kudus. Upaya dari pihak koperasi dalam penyelesaian nasabah yang wanprestasi adalah dengan musyawarah, surat teguran dan penyitaan jaminan jika memang tidak ada itikad baik dari nasabah tersebut. Hendaknya dalam pemberian pinjaman koperasi simpan pinjam pembebanan perjanjian jaminan fidusia, disarankan supaya dibuatkan akta notaris dan didaftarkan di kantor pendaftaran fidusia agar memberikan kepastian hukum bagi para pihak