Pengaruh Penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap Fungsi Audit Internal (studi pada PT Multi Beton Karya Mandiri)

Penelitian ini bertujuan mengetahui penerapan TQM berpengaruh signifikan terhadap fungsi audit internal pada perusahaan manufaktur bersertifikasi ISO 9001-2008. Penelitian dilakukan berdasarkan metode explanatory survey. Penelitian ini dilakukan pada karyawan PT Multi Beton Karya Mandiri Pati. Variabel yang akan diteliti adalah fokus pada pelanggan, perbaikan berkelanjutan, dan pemberdayaan karyawan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui metode survey dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner ini disebarkan langsung ke Top, Middle, dan LowManager PT Multi Beton Karya Mandiri Pati. Analisis ini digunakan adalah regresi berganda, untuk menghitung besarnya pengaruh antara variabel fokus pada pelanggan, perbaikan berkelanjutan dan pemberdayaan karyawan terhadap fungsi audit internal. Hasil penelitian menunjukkan variabel fokus pada pelanggan (X1) mempunyai nilai t hitung sebesar 0,823 dan nilai sig sebesar 0,025. Nilai sig 0,000 < (0,05) menunjukkan signifikan pada level 5% sehingga penelitian ini berhasil menolak H0 atau menerima HA/H1. Hal ini berarti bahwa fokus pada pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap fungsi audit internal. Variabel perbaikan berkelanjutan (X2) mempunyai nilai t hitung sebesar 0,717 dan nilai sig sebesar 0,023. Nilai sig 0,023 < (0,05) menunjukkan signifikan pada level 5% sehingga penelitian ini berhasil menolak H0 atau menerima HA/H2. Hal ini berarti bahwa variabel perbaikan berkelanjutan mempunyai pengaruh dan positif terhadap fungsi audit internal. Variabel pemberdayaan karyawan (X3) mempunyai nilai t hitung sebesar 5,507 dan nilai sig sebesar 0,717. Nilai sig 0,000 < (0,05) menunjukkan signifikan pada level 5% sehingga penelitian ini berhasil menolak H0 atau menerima HA/H3. Hal ini berarti bahwa variabel pemberdayaan karyawan mempunyai pengaruh signifikan dan positif terhadap fungsi audit internal. Berdasarkan uji ANOVA atau F test, nilai F hitung 27,750 dan nilai sig sebesar 0,000. Dengan menggunakan tingkat α (alfa) 0,05 atau 5%, maka H0 berhasil ditolak atau HA/H4 diterima. Penolakan H0 dibuktikan dengan hasil perhitungan bahwa nilai sig (0,000) < dari α (alfa) = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel fokus pada pelanggan (X1), perbaikan berkelanjutan (X2), pemberdayaan karyawan (X3), secara bersama-sama (simultan) berpengaruh terhadap variabel fungsi audit internal (Y). Berdasarkan perhitungan pada nilai adjusted R square sebesar 0,735. Artinya variabel independen yang terdiri variabel fokus pada pelanggan, perbaikan berkelanjutan dan pemberdayaan karyawan memberikan kontribusi sumbangan sebesar 73,5% terhadap fungsi audit internal. Dari angka tersebut berarti ada variabel lain yang berpengaruh terhadap fungsi audit internal sebesar 26,5% yang tidak diteliti dalam penelitian ini