Peranan Layanan Bimbingan Kelompok dalam Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VII MTs NU Miftahul Huda 02 Piji Bakaran Tahun Pelajaran 2011/2012

Latar belakang masalah dalam penelitian ini ialah diketahuinya siswa kelas VII MTs NU Miftahul Huda 02 Bakaran yang memiliki kemandirian belajar rendah, diantaranya. ditandai dengan rendahnya ketekunan dan kedisiplinan siswa dalam belajar. Siswa kurang mampu berfikir secara kritis dan inovatif. Siswa kurang percaya diri dalam menghadapi masalah belajar. Siswa kurang berani bertanya dan berpendapat. Dan rendahnya rasa tanggung jawab yang dimiliki siswa. Untuk menyelesaikan masalah yang dialami siswa ini maka peneliti memberikan layanan bimbingan kelompok. Dengan adanya layanan bimbingan kelompok kemandirian belajar siswa dapat terjadi peningkatan. Permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut: Apakah layanan bimbingan kelompok dapat meningkatkan kemandirian belajar siswa kelas VII MTs NU Miftahul Huda 02 Bakaran Piji Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peranan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa. Kegunaan Penelitian : 1. Bagi kepala sekolah, Sebagai bahan masukan berupa informasi ilmiah tentang pentingnya pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, terutama bimbingan kelompok untuk membantu meningkatkan kemandirian belajar siswa. 2. Bagi konselor, Sebagai bahan acuan untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling dengan sungguh-sungguh, dan mengetahui betapa pentingnya layanan bimbingan konseling bagi siswa khususnya layanan bimbingan kelompok terhadap kemandirian belajar siswa. 3. Bagi siswa, Sebagai masukan bahwa kemandirian belajar itu sangat berpengaruh dalam prestasinya belajar siswa, dan kemandirian itu bisa diterapkan, salah satunya dengan layanan bimbingan kelompok. Hipotesis yang diajukan : “Melalui Layanan Bimbingan Kelompok dapat Meningkatkan Kemandirian Belajar Siswa kelas VII MTs. NU Miftahul Huda 02 Bakaran Piji Dawe Kudus Tahun Pelajaran 2011/2012”. Subyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII, sebanyak 9 siswa yang mempunyai kemandirian belajar rendah bedasarkan wawancara dan observasi. Variabel Penelitian : 1. Variabel bebas (X) yaitu layanan bimbingan kelompok. variabel ini merupakan variabel perlakuan. 2. Variabel terikat (Y) yaitu kemandirian belajar. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu, metode wawancara, metode observasi dan metode dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data maka kesimpulan dari hasil layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan kemandirian belajar siswa sebagai berikut:Hasil observasi sebelum tindakan bimbingan kelompok diketahui bahwadari 9 siswa, ada 7 siswa dengan kategori kurang dan 2 siswa dalam kategori cukup, hasil ini berdasarkan 8 aspek yang menjadi indikator kemandirian belajar. Setelah diberi layanan bimbingan kelompok pada siklus I pencapaian 9 siswa tersebut meningkat dengan kategori cukup. Sedangkan pada siklus II hasil observasi kondisi siswa meningkat ada 3 siswa dengan kategori sangat baik, 3 siswa masuk kategori baik dan 3 siswa termasuk balam kategori cukup. Oleh karena itu pelaksanaan tindakan bimbingan kelompok sebagai upaya meningkatkan kemandirian belajar siswa yang rendah, cukup sampai siklus II saja. Maka dapat disimpulkan dari hasil siklus I dan siklus II bahwa pelaksanaan bimbingan kelompok telah terjadi peningkatan yang signifikan. Saran : Berdasarkan kesimpulan hasil-hasil dalam siklus I dan siklus II saran dari peneliti adalah: (1) Kepada kepala sekolah, dengan adanya pelaksanaan layanan bimbingan dan konseling, terutama bimbingan kelompok dapat membantu meningkatkan kemandirian belajar siswa.(2) Kepada guru pembimbing (konselor), dalam melaksanakan layanan bimbingan konseling dengan sungguh-sungguh, dan mengetahui betapa pentingnya layanan bimbingan konseling bagi siswa terutama layanan bimbingan kelompok terhadap kemandirian belajar siswa. (3) Kepada siswa, dengan layanan bimbingan kelompok kemandirian sangat berpengaruh dalam prestasi belajar siswa, sehingga siswa mempunyai kemandirian belajar yang lebih baik