Pengaruh Layanan Bimbingan kelompok Terhadap Kecerdasan Emosional Siswa Kelas VII-A MTs Taris Tahun Pelajaran 2011/2012

MTs Taris Sokopuluhan Pucakwangi Pati merupakan salah satu sekolah swasta di Kabupaten Pati yang masih terdapat siswa yang memiliki perilaku-perilaku yang cenderung mengacu pada indikasi rendahnya kecerdasan emosional diri siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari perilaku keseharian siswa yang tidak masuk sekolah tanpa adanya keterangan yang jelas, sering keluar kelas ketika jam pelajaran masih berlangsung, terlambat datang sekolah, tidak memperhatikan guru yang sedang mengajar, membuat surat keterangan ijin palsu. Hal tersebut menjadi catatan khusus bagi konselor untuk dapat ditangani agar siswa menjadi lebih baik lagi dalam berperilaku dan meningkat kecerdasan emosionalnya. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh layanan konseling kelompok terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VII A MTs Taris tahun pelajaran 2011/2012?”Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui seberapa besar pengaruh layanan konseling kelompok terhadap kecerdasan emosional siswa MTs Taris tahun pelajaran 2011/2012.Manfaat penelitian ini yaitu: 1. Akan memberikan manfaat bagi para guru untuk menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling. 2. Memberikan sumbangan untuk ilmu pengetahuan di bidang bimbingan dan konseling. 3. Memberikan informasi permasalahan dan kebutuhan siswa yang dibutuhkan pada pengembangan bimbingan dan konseling dalam seting sekolah.Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Ada pengaruh positif dan signifikan konseling kelompok terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VII A MTs Taris tahun pelajaran 2011/2012.” Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-A MTs Taris tahun pelajaran 2011/2012 dengan subyek penelitian sebanyak 8 orang dari 40 orang dan diambil dari tingkatan paling rendah hasil analisis angket kecerdasan emosional. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena yang dibahas dalam penelitian ini berupa angka dan skor. Metode penelitian yang digunakan yaitu menggunakan angket sebagai metode utamanya dan metode observasi dan metode dokumentasi sebagai metode pendukungnya dan instrument yang digunakan berupa angket yang diberikan pada awal dan akhir perlakuan yang telah diuji validitasnya menggunakan rumus korelasi product moment dan reliabilitasnya dengan menggunakan rumus tekhnik belah dua. Analisis datanya menggunakan statistik uji t-test. Berkembangnya kecerdasan emosional dapat dilihat dari perilaku siswa yang mengalami perkembangan perilaku yang lebih baik yang sesuai dengan tahap perkembangannya. Berkembangnya kecerdasan emosional juga tampak pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kecerdasan emosional siswa kelas VII-A MTs Taris tahun pelajaran 2011/2012 sebelum mendapatkan layanan berada pada kategori cukup dengan rata-rata 67 % dan setelah mendapat perlakuan layanan berada pada kategori baik dengan rata-rata 84 %. Setelah dianalisis menggunakan uji t-test didapat nilai t hitung = 8,367 > t tabel = 2,36. Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara konseling kelompok terhadap kecerdasan emosional. Berdasarkan analisis data di atas, dapat disimpulkan bahwa bimbingan kelompok berpengaruh secara signifikan terhadap kecerdasan emosional siswa kelas VII A MTs Taris tahun pelajaran 2011/2012, ini terbukti dengan hasil analisis dari siswa bahwa sebelum diadakan layanan sebesar 67% dengan kriteria cukup dan setelah diadakan layanan sebesar 84% dengan kriteria baik. Berdasarkan temuan penelitian, saran yang diajukan : 1) Bagi Pihak Kepala Sekolah hendaknya membuat forum komunikasi dengan orang tua untuk mengetahui perkembangan kecerdasan emosional anak didiknya. 2) Bagi Guru Pembimbing / Konselor sebaiknya guru pembimbing merencanakan dengan matang, sehingga permasalahan yang dialami siswa dapat terpecahkan dengan baik. 3) Bagi Siswa diharapkan siswa dapat berperan aktif, pencegahan dan pengentasan masalah sehingga akan meningkatkan kecerdasan emosional