Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Kudus

Tingkat kesehatan BUMN menunjukkan efektifitas dari kinerja perusahaan milik negara dalam operasionalnya. Kinerja PDAM Kabupaten Kudus yang baik dinyatakan dengan tingkat kesehatan dari kondisi keuangan yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia. Ketentuan tersebut menunjukkan adanya kriteria pengawasan (monitoring) dari pimpinan perusahaan untuk dipertanggung jawabkan kepada pemerintah atas posisi keuangan PDAM Kabupaten Kudus yang mengakibatkan kinerja perusahaan yang optimal dan berarti bahwa PDAM Kabupaten Kudus mampu berkembang Rumusan masalah tersebut adalah : Bagaimanakah kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI selama periode tahun 2008 – 2010? Tujuan dari penelitian ini yaitu : untuk menganalisis kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan RI selama periode tahun 2008 – 2010. Variabel penelitian adalah aktiva, piutang usaha, persediaan, penyusutan (depresiasi), hutang lancar, pendapatan usaha, modal sendiri, laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dan laba setelah pajak (EAT). Jenis dan sumber data yang digunakan jenis data sekunder yang bersumber dari interen PDAM berupa laporan neraca dan laporan laba rugi periode 2008-2010. Metode pengumpulan data yang penulis gunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Pengolahan data meliputi editing, tabulating Analisis data menggunakan Analisis Deskriptif dan analisis Kuantitatif. Analisis Kuantitatif meliputi : Return on Equity (ROE), Return on Investment (ROI) Cash Ratio (Rasio Kas), Current Ratio (Rasio Lancar), Collection Period, Inventory Turnover, Total Assets Turnover, Rasio Modal Sendiri terhadap Total Asset (Equity to Total Assets Ratio). Kinerja keuangan PDAM Kabupaten Kudus pada tahun 2008 – 2010 diperoleh hasil penelitian sebagai berikut ini: 1. Pada tahun 2008 PDAM Kabupaten Kudus memperoleh hasil Return on Equity (ROE) sebesar 12,56%, Return On Investment (ROI) sebesar 96,29% sebagai penilaian rasio profitabilitas. Cash Ratio sebesar 3.127,72% dan Current Ratio sebesar 7.473,66% sebagai penilaian rasio likuiditas, Equity to Total Assets Ratio sebagai penilaian rasio solvabilitas sebesar 85,25%, Collection Period selama 32,98 hari Inventory Turnover selama 0,33 hari dan Total Assets Turnover selama 280,30 hari sebagai penilaian rasio aktivitas Secara kumulatif tahun 2008 menghasilkan skor sebesar 60 sehingga dalam kriteria Kurang Sehat. 2. Pada tahun 2009 PDAM Kabupaten Kudus memperoleh hasil Return on Equity (ROE) sebesar 11,51%, Return On Investment (ROI) sebesar 74,30% sebagai penilaian rasio profitabilitas. Cash Ratio sebesar 1.010,43% dan Current Ratio sebesar 1.462,64% sebagai penilaian rasio likuiditas, Equity to Total Assets Ratio sebagai penilaian rasio solvabilitas sebesar 81,27%, Collection Period selama 30,24 hari Inventory Turnover selama 0,37 hari dan Total Assets Turnover selama 236,03 hari sebagai penilaian rasio aktivitas Secara kumulatif tahun 2009 menghasilkan skor sebesar 50,65 sehingga dalam kriteria Kurang Sehat. 3. Pada tahun 2010 PDAM Kabupaten Kudus memperoleh hasil Return on Equity (ROE) sebesar 13,79%, Return On Investment (ROI) sebesar 74,30% sebagai penilaian rasio profitabilitas. Cash Ratio sebesar 278,52% dan Current Ratio sebesar 672,86% sebagai penilaian rasio likuiditas, Equity to Total Assets Ratio sebagai penilaian rasio solvabilitas sebesar 77,42, Collection Period selama 34,27 hari Inventory Turnover selama 0 hari dan Total Assets Turnover selama 245,39 hari sebagai penilaian rasio aktivitas Secara kumulatif tahun 2010 menghasilkan skor sebesar 53 sehingga dalam kriteria Kurang Sehat