PERKEMBANGAN RUKO DI PECINAN MAKASSARPADA ABAD XX

EDY AKSANG. Perkembangan Ruko di Pecinan Makassar Pada Abad XX(dibimbing oleh Dr. Anwar Thosibo, M.Hum. dan Dr. Erni Erawati, M.Si.)Penelitian Mengenai rumah toko di Sulawesi Selatan masih terbilang minim dan masih sedikitnya literatur yang membahas ruko dari sudut pandang Arkeologi. Adapun aspek yang diteliti adalah perkembangan yang terjadi pada ruko selama abad 20 mengingat beragamnya gerakan yang terjadi sepanjang periode tersebut dari sudut pandang sosial ekonomi dan politik.Penelitian ini difokuskan pada daerah pecinan makassar mengingat rumah toko merupakan kebudayaan berhuni kebudayaan Tionghoa dan melihat pecinan sebagai pusat bermukim etnis Tionghoa. Tujuan penelitian ini adalah untuk merekonstruksi bagaimana perubahan yang dialami ruko sepanjang abad 20 dengan melihat dari sudut pandang Arsitektur untuk menjelaskan kebudayaan materi. Metode yang digunakan adalah analisis tipologi yang kemudian dikomparasikan dengan data sejarah.Dari hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa masyarakat tionghoa mengadaptasikan ruko terhadap wilayah tujuan terkhusus Makassar yang kemudian mengalami perubahan yang didasarkan pada kondisi sosial ekonomi dan politik kota Makassar pada awal abad 20 (Kolonial), setelah kemerdekaan indonesia dan gerakan anti-cina.Kata Kunci : Arsitektur Kota, Rumah Toko, Masyarakat Tionghoa, PecinanMakassar, Arkeologi Kontemporer. ABSTRACTEDY AKSANG. The development of shophouse in chinatown Makassar in XX century. (guided by: Dr. Anwar Thosibo, M.Hum. dan Dr. Erni Erawati, M.Si.) Research that regarding shop houses in Sulawesi is still minimal and thereis still little literature that discusses shop houses from an archeological point of view. The aspect under study is the development that took place in shop houses during the 20th century, given the diversity of movements that occurred during this period from a socio-economic and political perspective.This research is focused on the Makassar Chinatown, considering that the shop house is a culture of Chinese culture and sees Chinatown as a center of ethnic Chinese living. The purpose of this study is to reconstruct how the changes experienced by shop houses throughout the 20th century by looking at from the perspective of architecture to explain material culture. The method used is typological analysis which is then compared with historical data.From the results of this research concluded that the Chinese community adapted shop houses to the specific destination areas of Makassar which then underwent changes based on the socio-economic and political conditions of the city of Makassar in the early 20th century (Colonial), after Indonesian independence and the anti-Chinese movement.Keywords: City Architecture, Shop Houses, Chinese Society, Makassar Chinatown, Contemporary Archeology.xi + 57 hlm.; ilust