TEKNOLOGI ARTEFAK BATU DI SITUS LEANG JARIE,KECAMATAN SIMBANG, KABUPATEN MAROS: KAJIAN BUDAYA TOALIAN DI SULAWESI SELATAN

Evi Siti Rosdiyanti. Teknologi Artefak Batu di Situs Leang Jarie, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros: Kajian Budaya Toalian di Sulawesi Selatan, dibimbing oleh Akin Duli dan Muhammad NurPenelitian ini membahas artefak batu di Situs Leang Jarie, Kecamatan Simbang, Kabupaten Maros. Fokus pembahasan ialah bentuk dan teknologi artefak batu di Situs Leang Jarie sebagai salah satu hasil budaya Toalian di Sulawesi Selatan. Metode yang digunakan adalah identifikasi atribut pada artefak batu yang kemudian diklasifikasi berdasarkan bahan dan bentuk. Setelah itu, dilakukan analisis dan pengolahan data lebih lanjut. Hasil analisis menunjukkan bahwa perkembangan teknologi yang diterapkan manusia penghuni Leang Jarie berlangsung dari masa praneolitik hingga neolitik. Pemilihan material chert yang dominan mencerminkan tingkat adaptasi penghuni gua yang didasarkan pada lingkungan sekitar gua. Perubahan teknologi terlihat dari teknik pengerjaan dari setiap lapisan. Lapisan atas memiliki ciri artefak batu yang lebih bervariasi dibanding dengan lapisan bawah. Bentuk-bentuk yang dihasilkan ialah mikrolit, Lancipan Maros, serpih bergerigi mikro, dan penyerut. Berdasarkan analisis terhadap artefak batu pada lapisan budaya, kemungkinan penutur Austronesia hidup berdampingan dengan penutur Toala.Kata Kunci: Toalian, Leang Jarie, artefak batu, chert, teknologi?ABSTRACTEvi Siti Rosdiyanti. Stone Artifact Technology at Leang Jarie Site, Simbang District, Maros Regency: Toalian Culture Study in South Sulawesi, Supervised by Akin Duli and Muhammad NurType and technology stone artifacts at the Leang Jarie Site, Simbang District, Maros Regency as Toalean site is the main focus on this research. The method used is the identification of attributes on stone artifacts such as, classified based on material and shape. After that, further data analysis and processing. The results of the analysis show that the growth of technology applied by human inhabitants of Leang Jarie lasted from praneolithic to neolithic. The dominant selection of chert material reflects the level of adaptation of the cave dwellers based on the environment around the cave. Technology changes can be seen from the working techniques of each layer. The upper layer is characterized by more varied stone artifacts compared to the lower layer. The types produced are microlith, Maros Point, micro jagged shales, and scrapper. Based on an analysis of stone artifacts in the cultural layer, the possibility of the Austronesian living alongside the Toalian. Keywords: Toalian, Leang Jarie, stone artifacts, chert, technologyxvi + 64 hlm.; ilust