TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGALIHAN BANTUAN PAKAIAN UNTUK BENCANA ALAM MENJADI UANG

ABSTRAK Al-Quran mengajarkan agar manusia saling tolong menolong, topang menopang dan membantu dalam meringankan beban kehidupan orang lain. Tolong menolong adalah hal yang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari apalagi saat terjadinya bencana alam, Disaat terjadi bencana alam banyak manusia yang terketuk hatinya untuk membantu sesama dalam berbagai cara. Salah satunya dengan cara memberikan pakaian kepada para korban bencana alam dengan cara menitipkan kepada organisasi WATALA Lampung, dengan harapan agar dapat disalurkan kepada para korban di tempat bencana alam. Tetapi ada saja kendala dalam penyaluran bantuan yang dititipkan oleh donator kepada pihak WATALA Lampung, misalnya dalam hal ini pihak WATALA Lampung mengalihkan bantuan yang berupa pakaian menjadi uang yang diberikan oleh donator dengan cara menjual belikan pakaian tersebut dengan para relawan bencana alam tanpa pengetahuan para donator yang menitipkan bantuan pakaian tersebut. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, bagaimana mekanisme pelaksanaan praktik pengalihan bantuan pakaian untuk bencana alam menjadi uang yang terjadi di WATALA Lampung? dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap praktik pengalihan bantuan pakaian untuk bencana alam menjadi uang yang terjadi di WATALA Lampung? Adapun tujuan diadakannya penelitian ini adalah Untuk mengetahui bagaimana mekanisme pelaksanaan praktik pengalihan bantuan pakaian untuk bencana alam menjadi uang yang terjadi pada WATALA Lampung dan Untuk mengetahui tinjauan hukum Islam terhadap praktik pengalihan bantuan pakaian untuk bencana alam menjadi uang yang terjadi pada WATALA Lampung. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) yang bersifat deskriptif analisis. Data dan sumber data diperoleh dari data primer dan data sekunder. Menggunakan sampel yang berjumlah 15 orang pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dalam pengolahan data menggunakan teknik editing dan sistematika. Analisis data yang digunakan adalah metode deskripif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat dikemukakan bahwa praktik pengalihan bantuan pakaian untuk bencana alam menjadi uang di WATALA Lampung yaitu diawali dari pihak donator yang menitipkan bantuan pakaiannya kepada pihak WATALA Lampung untuk diserahkan kepada para korban bencana alam yang terjadi di Kalianda Lampung Selatan, di mana diawal akad tidak ada kesepakatan tentang akan dialihkannya bantuan pakaian tersebut menjadi uang. Praktik jual beli tersebut pada hakikatnya bukan semata-mata untuk kepentingan pribadi melainkan pihak WATALA Lampung melakukan pengalihan dengan mempertimbangkan maanfaat yang akan timbul dari pengalihan tersebut dan uang dari hasil penjualannya tetap diberikan kepada para korban. Ditinjau dari hukum Islam praktik pengalihan bantuan pakaian untuk bencana alam menjadi uang hukumnya sah, karena telah memenuhi rukun dan syarat wakālah serta rukun dan syarat jual beli dalam Islam, dan hal ini lebih mendatangkan kemaslahatan yang lebih banyak untuk para korban bencana alam