Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana S1 (S.H.) Dalam Ilmu Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)

ABSTRAK Jual beli adalah praktik dalam muamalah yang sudah sering dilakukan oleh masyarakat, salah satu transaksi tukar menukar barang yang mempunyai nilai, yang salah satu pihak menjual barang tersebut, dan pihak lain membelinya dengan kesepakatan. Jual beli terhadap praktik yang terjadi pada toko Prototype PC Games, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung memperjualbelikan sebuah game. Dalam hal ini, berfokus pada masalah pelayanan yang tidak mengedukasi konsumen dan menyebabkan cacat barang serta objek barang yang diperjual belikan masih milik orang lain. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana sistem jual beli game Personal Computer di pada toko Prototype PC games, kecamatan Kedaton, Bandar Lampung dan bagaimana tinjauan hukum Islam tentang praktik jual beli game Personal Computer yang terdapat pada toko Prototype PC Games, kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan memahami tentang sistem jual beli game Personal Computer yang terdapat pada toko Prototype PC games, kecamatan Kedaton, Bandar Lampung dan tinjauan hukum Islam tentang praktik jual beli game Personal Computer yang terdapat pada toko Prototype PC Games, kecamatan Kedaton, Bandar Lampung. Adapun metode penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yang bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Pengelolahan datanya dilakukan melalui editing, reconstructing dan sistematizing. Berdasarkan hasil penelitian jual beli game PC dimulai dengan modal sebesar Rp 8.000.000 untuk membeli WiFi dan komputer untuk media bekerja penjual di toko Prototype PC Game. Selama menjalani usaha tersebut keuntungan bersih yang didapatkan oleh pihak toko mencapai Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000 perbulan yang sudah dipotong dengan biaya pengeluaran lain seperti biaya paket internet, biaya listrik, pembayaran PAM swakarsa, tabungan untuk membayar sewa ruko, tabungan untuk perawatan PC, dan gaji karyawan. Selama melakukan transaksi dengan konsumen pihak penjual tidak pernah mengedukasi para konsumen . Apabila terjadi permasalahan terhadap game yang sudah dibeli maka tidak bisa di ganti atau dikembalikan. Hal ini tidak sesuai dengan firman Allah swt. pada Q.S. An-Nisaa|> (4) ayat 29 dan termasuk kedalam khiyar „aibi dikarenakan terdapat kecacatan barang yang ditimbulkan setelahnya. Selanjutnya, pihak toko menjual barang yang bukan miliknya sendiri. Melainkan pihak toko menjual barang dari cipta orang lain tanpa izin dengan cara hack dan download di beberapa situs Website yang ada di Google. Hal ini tidak sesuai dengan hadis riwayat Abu Daud, no. 3505 dan kaidah fiqh,yang menjelaskan bahwa barang yang diperjual belikan harus milik sendiri, bukan milik orang lain tanpa seizin pemilik. Pada dasarnya jual beli tersebut termasuk kepada jual beli yang dilarang (jual beli fudhu{l). Sehingga, pada tinjauan hukum Islam tentang praktik jual beli game Personal Computer hukumnya haram