MEKANISME PENETAPAN BAGI HASIL PADA AKAD MUDHARABAH DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM(Studi Di Bank Aman Syariah Sekampung Tahun 2018)

ABSTRAKMEKANISME PENETAPAN BAGI HASIL PADA AKAD MUDHARABAH DITINJAU DARI ETIKA BISNIS ISLAM(Studi Di Bank Aman Syariah Sekampung Tahun 2018)Penelitian ini penting untuk diteliti karena penelitian ini akan mengkaji lebih dalam terkait mekanisme penetapan bagi hasil yang ada di lembaga keuangan syariah yang akan peneliti tinjau dari segi etika bisnis Islam. Yang seharusnya ada pembagian untung dan pembagian rugi, akan tetapi dalam prakteknya pihak lembaga keuangan syariah tidak mau tau apakah usaha yang dilakukan itu mengalami untung atau rugi, yang mereka harapkan hanya keuntungan saja.Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan dengan metode pengumpulan data melalui observasi, interview dan dokumentasi. Kemudian penulis menggunakan metode analisa data kualitatif dengan pendekatan deduktif untuk mendapatkan kesimpulan.Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil kesimpulan bahwa ditinjau dari etika bisnis Islam akad mudharabah yang dilaksanakan pada Bank Aman Syariah Sekampung belulm sesuai dengan etika bisnis Islam. Hal ini dikarenakan, adanya ketidakjelasan bagi hasil yang dilakukan antara Bank Aman Syariah Sekampung dengan anggota. bahwa ada ketidaksesuain dalam segi bagi hasil antara anggota dengan Bank. Akad mudharabah menggunakan sistem nisbah bagi hasil keuntungan yang didapat setelah pengelola mengelola dana dari pemilik dana dan dikurangi dari biaya administrasi pengurusan, jadi keuntungan yang didapat anggota tidak bisa ditentukan nominalnya di awal akad. Akad mudharabah juga memiliki pedoman bahwa keuntungan muncul bersama resiko, tidak bisa bagi hasil yang diberikan pemilik dana ditentukan di awal dengan jumlah mata uang. Namun yang peneliti temui di Bank Aman Syariah Sekampung, bagi hasil akad mudharabah menggunakan prosentase dari uang yang diambil. Bank memberikan keuntungan yang nominal uangnya sudah ditentukan di awal akad, dan ini terus berlanjut hingga jatuh tempo.Kata Kunci: Bagi Hasil, Mudharabah, Etika Bisnis Isla