Jual beli pada sistem borongan perspektif hukum islam (studi kasus di desa aman jaya kec. buay madang kab. oku timur)

Islam memperkenalkan konsep halal dan halal dalam sistem ekonomi-Nya. Sebenarnya, fondasi perekonomian Islam terletak pada konsep ini. Konsep ini memegang peranan amat penting baik dalam wilayah produksi maupun konsumsi.beberapa cara dan alat tertentu untuk mencari nafkah dan harta dinyatakan haram seperti bunga, suap, judi dan game of chance, spekulasi, pengurangan UTT (ukuran timbangan takaran), dan malpraktik bisnis. Padahal didalam Islam sudah melarang jual beli yang mengandung unsur Gha rar dan Maysir.Penelitian ini adalah penelitian lapangan. Sesuai dengan judul yang peneliti angkat, maka penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data ada tiga yaitu primer, sekunder dan tersier. Metode pengumpulan data yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis data menggunakan metode induktif. Teknik yang digunakan untuk menetukan keabsahan data dalam penelitian ini yaitu: Triangulasi. Berdasarkan penelitian, hasil penelitian ini adalah 1) Praktek jual beli borongan yang terjadi di Desa Aman Jaya ini tidak ada perjanjian secara tertulis, hanya menggunakan akad lisan yang saling percaya antara penjual dan pembeli. Setelah terjadinya kesepakatan, kemudian pembeli memberi uang muka (jawa:panjer) untuk tanda jadi. Dalam penetapan harga padi, tergantung pada kesepakatan orang yang melakukan transaksi jual beli borongan, antara penjual dan pembeli terjadi tawar-menawar. Jadi praktek jual beli dengansistem borongan tanaman yang masih ditangkainya masih berlaku di Desa AmanJaya. 2) Jual beli padi sistem borongan yang terjadi di Desa Aman Jaya sesuai dengan hukum Islam walaupun terdapat unsur gharar tetapi hal tersebut dapat dikecualikan berdasarkan kaidah fiqih : Menghilangkan kemudharatan lebih didahulukan daripada mengambil sebuah kemaslahatanxi, 75 hlm. : 29x20 cm