Studi penentuan retak pada sambungan las cladding pada tangki kapal menggunakan pengujian ultrasonik

Tangki kapal chemical tanker mengangkut muatan korosif. Muatan tersebut bisa mengakibatkan korosi pada tangki dan struktur-struktur konstruksi kapal, oleh karena itu diperlukan suatu material anti-korosif. Daripada pengganti seluruh konstruksi kapal dengan bahan anti korosif yang lebih mahal, diberlakukan metode cladding sebagai suatu solusi. Setelah diaplikasi ke material, sambungan ini perlu dicek mengenai kemulusannya. Metode ultrasonik NDT dirasa tepat digunakan. Pada tugas akhir kali ini, dilakukan penelitian mengenai pengujian ultrasonic menggunakan transfer-receiver probe (TR probe) berdiameter 10 dan 20 mm dengan rules ASME Sec V menggunakan metode DAC dan non DAC. Variasi yang digunakan untuk percobaan ini menggunakan kedalaman cacat 5 dan 12 mm sebagai pengganti cacat pada material cladding dan incomplete penetration. Kemudian setelah itu dibuat sebuah SOP (Standart Operational Procedure) dalam pengujian ini sebagai sarana pembantu untuk bekerja di lapangan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan akurasi yang besar untuk percobaan dengan kedalaman 5 mm, 95% untuk probe 10 mm dan 97% untuk probe 20 mm. Selain itu untuk akurasi pada kedalaman 12 mm menurun drastis dibandingkan dengan kedalaman 5 mm, yaitu 84.17% untuk probe berdiameter 10 mm dan 83.33% untuk probe berdiameter 20 mm. ============================================================================================================= Chemical tanker ships carrying various liquid cargo. That cargo could cause corrosion on tank and structures of ship’s construction, therefore anti corrosive material is needed. Rather than replacing entire constructions, cladding method applied as a solution. After the material is being applicated, bondline area’s soundness need to be checked. Ultrasonic NDT method seems to be the best choice. In this final project, research is implemented on ultrasonic testing using the transfer- receiver probe (TR probe) that has 10 and 20 mm in diameter with DAC and non-DAC technique from ASME Sec V. Discontinuities in this final project is variated between 5 and 12 mm depth as representation of flaw in cladding material and incomplete fusion in bondline area. Then, after scanning, we made a SOP (Standart Operational Procedure) as guidance to UT man. The result of the study shows that the isn’t big difference in accuracy on 5 mm depth between 10 diameter probe (95% in accuracy) and 20 diameter probe (97% in accuracy). Beside that, the 12 mm depth’s accuracy is significantly decreased. We have 84.17% accuracy on 10 diameter probe and 83.33% accuracy on 20 mm diameter probe