Potensi Mikroalga Genus Picochlorum Sebagai Penghasil Astaxanthin dengan Induksi Cekaman Salinitas: Studi Literatur

Mikroalga adalah spesies uniselular atau multiselular sederhana yang tumbuh secara cepat, dapat bertahan hidup pada kondisi dan lingkungan dengan tekanan ekstrem seperti panas, dingin, anaerob, salinitas, foto oksidasi, tekanan osmotik, dan paparan radiasi ultraviolet (UV). Berbagai studi ilmiah telah menunjukkan potensi besar mikroalga sebagai penghasil senyawa bioaktif berupa antioksidan seperti karotenoid. Picochlorum merupakan salah satu genus dari filum Chlorophyta dan kelas Trebuxiophyceae, yang berbentuk coccoid uniseluler kecil (non-motil) dan dapat bertahan di kondisi hipersalin. Ketersediaan nutrien dan berbagai variasi kondisi seperti konsentrasi salinitas dapat memengaruhi pertumbuhan mikroalga serta produk yang dihasilkan dari metabolisme primer dan sekunder seperti senyawa astaxanthin. Tujuan diadakannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui potensi mikroalga genus Picochlorum sebagai penghasil astaxanthin dan memahami mekanisme seluler produksi astaxanthin pada saat mendapat perlakuan induksi cekaman kimia berupa cekaman perubahan salinitas. Berdasarkan data penelitian dapat dinyatakan bahwa salah satu faktor yang dapat mempengaruhi biomassa mikroalga khususnya pada Picochlorum adalah komposisi media kultur. Nitrogen dan fosfor adalah dua makronutrien penting untuk pertumbuhan dan metabolisme sel alga. Namun, nitrogen merupakan konstituen penting dari semua protein struktural dan fungsional dalam sel-sel alga, serta fosfor memiliki peran penting dalam penyampaian energi metabolisme dan sebagai komponen struktural penting dari nukleotida dan molekul fosfolipid di semua sel hidup. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Picochlorum sp. berpotensi sebagai penghasil astaxanthin dimana stres salinitas dapat meningkatkan konsentrasi astaxanthin karena kondisi lingkungan yang minim nutrien dan tahan terhadap kondisi pH asam