Perancangan Suvenir Kaos Bertema Sejarah Bangunan Cagar Budaya Kota Solo Dengan Gaya Visual Sketsa Arsitektur

Kota Solo memiliki banyak potensi wisata salah satunya wisata sejarah yaitu bangunan cagar budaya. Berdasarkan SK Walikota Surakarta nomor 646/1-2/1/2013 kota Solo memiliki 69 bangunan cagar budaya. Potensi yang dimiliki kota Solo perlu dipromosikan agar masyarakat dapat lebih mengenal, memahami, dan peduli peninggalan sejarah. Tujuan perancangan ini untuk mengenalkan potensi wisata sejarah bangunan cagar budaya kota Solo sebagai bentuk pelestarian budaya karena kurangnya media yang mempromosikan dan mengangkat tema tersebut. Suvenir kaos sejarah bangunan cagar budaya kota Solo diharapkan dapat bermanfaat bagi wisatawan dan masyarakat Solo sebagai promosi pariwisata kota serta promosi cagar budaya. Metode yang digunakan pada perancangan ini diantaranya metode deskriptif dengan melakukan pendekatan kualitatif melalui wawancara mendalam atau depth interview dengan sejarawan Solo, dosen Sejarah UNS (Universitas Sebelas Maret) sekaligus tim Ahli Cagar Budaya Solo Bapak Drs. Tundjung Wahadi Sutirto, M.Si dan Drs. Susanto, M.Hum. Selain itu wawancara dilakukan kepada pakar desain di bidang suvenir kaos yaitu Creative Director dari PT. ASELI DAGADU DJOKDJA bapak Marsudi untuk melakukan uji kelayakan desain dari riset eksperimental. Pengumpulan data berupa pendokumentasian dilakukan dengan observasi mengunjungi 20 objek bangunan cagar budaya kota Solo secara langsung untuk mengamati bangunan secara langsung serta mendapatkan data visual bangunan berupa foto, video, serta sketsa. Sebagai data sekunder, dilakukan kajian pustaka terhadap buku-buku yang berkaitan dengan sejarah bangunan cagar budaya kota Solo. Konsep perancangan suvenir kaos ini adalah The Greatest of Surakarta, yaitu menampilkan potensi/keunggulan kota Solo dalam bidang wisata sejarah yaitu bangunan cagar budaya. Suvenir kaos yang dirancang mengangkat 20 bangunan cagar budaya kota Solo. Penyajian konten dan visual pada kaos memperlihatkan keindahan arsitektur bangunan dengan gaya visual sketsa arsitektur berwarna menggunakan watercolor, sketsa arsitektur hitam putih menggunakan pena, dan gaya visual vintage travel poster. Informasi yang disajikan pada kaos berupa sejarah singkat bangunan cagar budaya yang terdiri dari dua paragraf yang berisi arsitek pendiri bangunan, waktu didirikannya bangunan, dan sejarah fungsi/jenis bangunan. Treatment gambar yang digunakan adalah teknik gambar manual untuk gaya visual sketsa arsitektur dan treatment gambar digital untuk gaya visual vintage travel poster. Tata letak desain pada kaos diletakkan pada bagian depan atau full front, sedangkan konten informasi diletakkan pada bagian sisi belakang kaos. Hasil dari perancangan ini adalah 20 desain suvenir yang dapat menjadi media promosi pariwisata serta bangunan cagar budaya kota Solo bagi orang-orang yang tertarik melakukan kegiatan wisata, menyukai arsitektur dan sejarah bangunan cagar budaya, serta menyukai kegiatan berbelanja atau mengoleksi suvenir. ====================================================== Solo city has many tourism potential one of these is historical tourism cultural heritage building. As the Surakarta mayor decree number 646/1-2/1/2013 Solo has 69 cultural heritage buildings. Solo city’s potential need to be promoted so that public can know more, understand, and care about historical heritage. The purpose of this design is to acquaint the historical tourism potential the cultural heritage building of Solo city as the form of cultural preservation because of the lack of media that promotes and raises the theme. The t-shirt souvenir of history of Solo city’s cultural heritage building expected to be useful for travelers and Solo city’s civilians as the tourism promotion and cultural heritage promotion. The method used in this design process is descriptive with qualitative approach using depth interview with Solo’s historian, hirtory lecturer in UNS (Universitas Sebelas Maret) also a team of Solo’s cultural heritage experts Mr. Tundjung Wahadi Sutirto and Mr. Susanto. Other than that depth interview is also conducted with design expert in a form of t-shirt souvenir that is a creative director from PT. ASELI DAGADU DJOKDJA Mr. Marsudi to conduct a design feasibility test of experimental research. Data collection in the form of documentation is done with observation by visitting 20 objects of cultural heritage building in Solo city to observing the buildings directly and to get the visual data in the form of pictures, videos, and sketches. As secondary data, literature review of the books about the history of Solo’s cultural heritage buildings. The design concept of this t-shirt souvenir is The Greatest of Surakarta, which shows the potential/superiority of Solo city in a historical tourism form that is cultural heritage bulding. T-shirt souvenir raises 20 Solo’s cultural heritage buildings. Presentation of the content and visuals on t-shirt shows the beauty of the architecture with visual styles of colored architectural sketches using watercolor, black and white architectural sketches using pen, and vintage travel poster visual style. The information presented on the shirt is in the form of a brief history of the cultural heritage building which consists of two paragraphs containing the architect of the building’s founder, the time the building was built, and historical function/type of building. The image treatments used are manual drawing techniques for architectural sketch visual style and digital image treatments for vintage travel poster visual style. The layout design on the shirt is placed on the front/full front, while the information content is placed on the back of the shirt. The results of this design process are 20 Solo’s t-shirt souvenir designs which can be a tourism promotion media and promotion for Solo’s cultural heritage buildings for people who are interested in traveling activities, like the architecture and history of cultural heritage buildings, and like shopping or collecting souvenirs