Perancangan Buku Visual Budaya Bali Aga Sebagai Media Pengenalan Kebudayaan Tradisional Bali

Tidak meratanya sektor pariwisata di Pulau Bali merupakan suatu masalah yang masih belum terselesaikan sejak Jaman Orde Baru. Pembangunan yang terfokus pada daerah Bali Selatan mengakibatkan permasalahan kemiskinan di daerah-daerah lain sebagai dampak dari ketidakmerataan sektor pariwisata. Untuk mengatasi hal ini, perlu adanya peningkatan potensi pariwisata khususnya di daerah Bali Utara dimana tingkat kemiskinan masih tergolong tinggi. Desa kuno Bali Aga yang tersebar pada dataran tinggi di daerah Bali Utara dan memiliki potensi pariwisata yang besar serta dapat dikembangkan karena desa-desa ini memiliki sejarah dan kebudayaan yang masih dilestarikan sampai sekarang. Namun kurangnya eksposur terhadap desa-desa ini mengakibatkan banyak wisatawan tidak mengetahui keberadaan Desa Adat Bali Aga beserta kebudayaannya. Oleh karena itu, perancangan ini bertujuan untuk mengenalkan kebudayaan Bali Aga sehingga dapat meningkatkan awareness wisatawan tentang daya tarik kebudayaan tersebut. Penelitian ini dilakukan melalui metode observasi lapangan, In-depth Interview, studi Persona untuk mendapatkan data primer. Selain itu, dibutuhkan data sekunder untuk menunjang penelitian yang didapat dari literatur yang sudah ada tentang kebudayaan dan sejarah Bali Aga serta studi komparator tentang media sejenis. Dari fenomena yang tertera diatas, maka dapat disimpulkan bahwa perlu adanya sebuah media untuk mengenalkan kebudayaan Bali Aga sebagai upaya pengenalan kebudayaan tersebut kepada wisatawan Bali. Media yang akan digunakan yaitu berupa Buku Visual dengan konsep Ilustrasi. Penggunaan Buku sebagai media pengenalan yaitu karena banyaknya informasi dan istilah-istilah yang harus dipaparkan terkait dengan Kebudayaan Bali Aga. Melalui buku visual ini, selain wisatawan dapat mempelajari kebudayaan tradisional di Bali, diharapkan dapat menjadi sebuah media pengenalan untuk destinasi wisata pada wilayah Bali Utara sehingga pemerataan sektor pariwisata di Bali dapat terlaksana. ===================================================================================================== The unequal tourism sector on the island of Bali is a problem that has not been resolved since the New Order Era. Development that is focused on the South Bali region causes poverty problems in other areas as a result of the inequality of the tourism sector. To overcome this, there needs to be an increase in tourism potential, especially in the North Bali area where poverty rates are still relatively high. The ancient village of Bali Aga which is spread in the highlands in the North Bali area and has great tourism potential and can be developed because these villages have a history and culture that are still preserved today. However, the lack of exposure to these villages resulted in many tourists not knowing the existence of the Bali Aga ancient village and its culture. Therefore, this design aims to introduce the culture of Bali Aga so as to increase tourist awareness about the cultural attraction. This research was conducted through field observation method, In-depth Interview, and Persona study to obtain primary data. In addition, secondary data is needed to support research obtained from the existing literature on the culture and history of Bali Aga and comparative studies of similar media. From the phenomena listed above, it can be concluded that there is a need for a media to introduce the Bali Aga culture as an effort to introduce the culture to Balinese tourists. The media to be used is in the form of a Visual Book with the concept of Illustration. The use of books as a media introduction is because of the large amount of information and terms that must be explained in relation to the Bali Aga Culture Through this visual book, in addition to tourists being able to learn traditional culture in Bali, it is hoped that it can become an introduction media for tourist destinations in the North Bali region so that the equal distribution of the tourism sector in Bali can be carried out