Perancangan Branding Ekowisata Kampung Blekok Situbondo Dengan Konsep Harmoni Alam Dan Manusia

Ekowisata Kampung Blekok merupakan wisata baru yang berlokasi di Kota Situbondo. Daya tarik wisata tersebut terletak pada hutan mangrove yang menjadi habitat ratusan ribu burung blekok sejenis burung bangaut. Hingga saat ini, Kampung Blekok masih belum memiliki sistem branding visual yang baik, fakta tersebut didukung oleh hasil depth interview permintaan stakeholder untuk pembuatan branding baru, dan data statistik pengunjung yang hanya mencapai 200 orang wisatawan untuk setiap minggunya. Perancangan branding ini dilakukan dengan menggunakan metode riset, antara lain studi eksperimental untuk menentukan konsep branding, observasi terhadap eksisting Kampung Blekok, depth interview dengan stakeholder Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pariwisata dan Pokdarwis, prototyping untuk membuat purwarupa produk, serta kuisioner pada pengunjung, berupa remaja awal pecinta lingkungan. Seluruh penelitian tersebut dihasilkan konsep ekowisata dengan perlakuan khusus serta edukasi agar tidak mengganggu ekosistem alam, dimana kehidupan burung blekok, hutan mangrove, dan kehidupan manusia berjalan harmonis dengan mengusung konsep “Harmoni Alam dan Manusia”, untuk menggambarkan Branding Kampung Blekok sebagai ekowisata yang dapat diperkenalkan sebagai destinasi ekowisata yang alami, menyenangkan, dan mengedukasi, sehingga pesan yang disampaikan dapat memberikan kesan tersendiri di dalam benak pengunjung. Oleh sebab itu, diperlukan perancangan branding ekowisata Kampung Blekok Situbondo dengan keluaran akhir berupa media graphic standard manual, identitas, konten media promosi offline online, EGD, maskot hingga aplikasi media pada alat makan dan kendaraan. Setelah semua telah terkonsep dengan baik, keluaran selanjutnya adalah terjadinya peningkatan wisatawan secara drastis baik dari warga lokal Situbondo sampai masyarakat luar daerah Situbondo dengan terciptanya branding concept Harmoni Alam dan Manusia. ======================================================================================================= Kampung Blekok Ecotourism is a new tourism located in the City of Situbondo. The tourist attraction is located in the mangrove forest which is a habitat for hundreds of thousands of black bird species of bangaut. Until now, Blekok Village still does not have a good visual branding system, this fact is supported by the results of a depth interview of stakeholder requests for new branding, and visitor statistics that only reach 200 tourists per week. This branding design is carried out by using research methods, including experimental studies to determine the concept of branding, observation of the existing Kampung Blekok, depth interviews with stakeholders of the Department of the Environment, Government of the tourism and Pokdarwis, prototyping to make product prototypes, and questionnaires to visitors, in the form of early adolescent lovers environment. All of these studies resulted in the concept of ecotourism with special treatment and education so as not to disrupt the natural ecosystem, where the life of Blekok birds, mangrove forests, and human life goes harmoniously by carrying out the concept of "Natural and Human Harmony", to describe the Branding of Blekok Village as an ecotourism that can be introduced as a natural, fun and educational ecotourism destination, so that the message delivered can give its own impression in the minds of visitors. Therefore, the design of Kampung Blekok Situbondo ecotourism branding is needed with the final output in the form of manual graphic media standards, identity, offline online promotional media content, EGD, mascot to media applications on cutlery and vehicles. After all has been well conceptualized, the next output is a drastic increase in tourists both from local residents of Situbondo to people outside the Situbondo area with the creation of the concept of harmony of Nature and Humans