Pemodelan Jumlah Kasus Balita Stunting di Kota Surabaya Menggunakan Generalized Poisson Regression (GPR) dan Negative Binomial Regression (NBR)

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang diakibatkan kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk usianya, dan berdampak pada perkembangan otak yang akan mengakibatkan kecerdasan berkurang pada anak, juga berbagai masalah kesehatan yang kelak bisa terjadi pada usia tuanya. Pada penelitian ini, akan dilakukan pemodelan kasus balita stunting di Kota Surabaya berdasarkan faktor-faktor yang diduga mempengaruhinya. Jumlah kasus stunting ditiap kecamatan di Kota Surabaya merupakan data count, sehingga analisis yang dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi adalah regresi Poisson. Metode yang akan digunakan adalah pengembangan dari metode regresi Poisson yaitu Generalized Poisson Regression (GPR) dan Negative Binomial Regression (NBR). Dari penelitian ini didapatkan bahwa pemodelan dengan menggunakan metode NBR lebih baik untuk mendeteksi faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita dibandingkan dengan metode GPR. =========================================================================== Stunting is a condition of failure to thrive in children un-der five due to chronic malnutrition so that the child is too short for their age. Stunting that occurs in infants can affect both the short and long term. The impact caused by stunting is like, brain development that will result in reduced intelligence in children, as well as various health problems that can later occur in old age. In this study, modeling of stunting toddlers in Surabaya City will be based on factors that are thought to influence it. Analysis that can be used to determine the factors that influence is Poisson regression. The method to be used is the development of Poisson regression methods, namely Generalized Poisson Regression (GPR) and Negative Binomial Regression (NBR). Form this study obtained modeling using the NBR method is better for predicting factors that influence the incidence of stunted cases in infants compared to the GPR method