Pemodelan Safety Behavior Sebagai Upaya Penerapan Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Puskesmas

Minimnya perhatian terhadap potensi risiko kecelakaan kerja dalam sektor kesehatan dapat berdampak pada hilangnya waktu kerja, pengurangan produktivitas, klaim asuransi kesehatan yang membengkak dan berkurangnya kemampuan dalam melayani pasien. Puskesmas sebagai salah satu pelayanan kesehatan mempunyai potensi risiko kecelakaan kerja seperti tertusuk jarum suntik slip, trip, dan fall dimana risiko ini dapat berpengaruh terhadap keselamatan pasien dan pegawai. Salah satu upaya untuk menekan potensi risiko tersebut adalah meningkatkan safety behavior para pegawainya. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor yang dapat berpengaruh terhadap safety behavior di puskesmas. Variabel yang diidentifikasi untuk mencapai tujuan tersebut adalah behavioral habit, safety motivation, empowerment leadership, safety climate dan knowledge sharing. Metode yang digunakan dalam menganalisis hubungan antar variabel yaitu partial least square – structural equation modeling (PLS – SEM). Hasil penelitian ini menemukan bahwa safety climate merupakan faktor yang berpengaruh paling besar pada safety behavior terutama dalam hal management commitment dan safety communication serta berperan sebagai full mediator antara empowerment leadership dengan safety behavior. ============================================================ The lack of attention to the potential risk of workplace accidents in the health sector can cause lost work time, reduced productivity, swelling health insurance claims and reduced ability to serve patients. Puskesmas as one of the health services has the potential risk of occupational accidents such as needles injury, slip, trip, and fall where these risk can affect the safety of patients and employees. Improving the safety behavior of puskesmas worker can be implied as an effort to reduce this potential risk. The purpose of this study is analyzing factors that can influence safety behavior in puskesmas. Variables such as behavioral habits, safety motivation, empowerment leadership, safety climate and knowledge sharing can be explored for the aims. The method used in analyzing the relationship between variables is partial least square - structural equation modelling (PLS-SEM). The study finding that safety climate is the most influential factor in safety behavior, especially in terms of management commitment and safety communication. Furthermore, the safety climate can act as full mediator between empowerment leadership and safety behavior