Implementasi Internet Of Things Untuk Pemantauan dan Pengendalian Iklim Pada Budidaya Jamur Tiram

Internet of Things merupakan sebuah inovasi terbaru yang diharapkan dapat menyelesaikan beberapa masalah yang ada di berbagai bidang, salah satunya adalah dibidang pertanian. Tak menentunya kalender musim di Indonesia menjadikan sebuah masalah tersendiri bagi para petani terutama petani jamur tiram. Jamur tiram merupakan tanaman yang membutuhkan iklim khusus agar dapat tumbuh yaitu dengan kelembaban 60-90% dan suhu 22-27 C. Pada tugas akhir ini akan dibuat sebuah perangkat yang diharapkan dapat menjamin suhu dan kelembaban bagi jamur tiram. Qumbung-Q merupakan satu contoh implementasi sistem IoT untuk keperluan budidaya jamur tiram. Budidaya jamur tiram sendiri dikenal cukup sulit, dan rentan gagal panen akibat terjadinya fluktuasi suhu, dan kelembaban di area tanam. Dalam hal ini sistem IoT berfungsi menstabilkan kondisi iklim mikro dalam kumbung jamur, yang dapat dikontrol secara otomatis oleh mikrokontroler serta dapat dimonitor jarak jauh lewat jaringan internet, oleh sebab itu harus diperlukan pengetahuan tentang QoS. Pengujian dilakukan dengan beberapa skenario yaitu pengaruh jumlah kumbung terhadap QoS, pengaruh lama pengukuran terhadap QoS dan pengaruh lokasi jarak terhadap QoS. Kemudian hasil dari QoS berupa throughput, delay, jitter, dan packet loss di-capture menggunakan wireshark, dan kondisi diklasifikasikan dari jaringan Qumbung-Q menurut standar ETSI TIPHON. Dari hasil pengujian diketahui bahwa pengujian yang sudah dilakukan didapatkan hasil delay sebesar 0.85 s, jitter sebesar 0.00080 s, throughput sebesar 583.2 bit/s