Analisis Pengaruh Tekanan Injeksi Terhadap Emisi Gas Buang Dan Performa Mesin Diesel Satu Silinder Dengan Bahan Bakar Campuran Solar-Metanol

Penggunaan bahan bakar diesel masih menghasilkan emisi karbon dioksida (CO2), sulfur dioksida (SO2), Emisi Hidrokarbon (HC), nitrogen oksida (NOx), dan total partikel dan Karbon monoksida (CO) yang tinggi. Ditambah lagi kebutuhan terhadap transportasi kendaraan bermotor akan selalu meningkat setiap tahunnya. Gas buang emisi yang dihasilkan dari proses pembakaran pada dasarnya dapat dikurangi dengan cara memperbaiki mutu bahan bakar, homogenitas campuran bahan bakar, dan mengatur saat pembakaran yang tepat. Terdapat beberapa cara untuk mengurangi emisi gas buang dari mesin diesel yaitu dengan memberikan tekanan injeksi yang tepat. Ini dilakukan untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna. Selain itu meningkatkan kualitas bahan bakar merupakan cara untuk mengurangi emisi gas buang. Salah satunya dengan menambahkan metanol pada solar. Dengan adanya tambahan metanol mampu mengurangi emisi gas buang yang dihasilkan. Proses pencampuran solar dan metanol dibutuhkan penambahan surfaktan untuk mendapatkan hasil homogenitas yang baik. Pengujian dilakukan menggunakan simulasi software dengan pemodelan mesin YANMAR TF85-MH. Hasilnya dapat dilihat adanya pengurangan dan penambahan tekanan standar yaitu 200 bar, bahwa bahan bakar emulsi pada SFOC (specific fuel oil consumption) mengalami penurunan dan peningkatan sebesar 0.2% dan 0.3% pada tekanan 160 bar dan tekanan 240 bar. Bahan bakar solution pada SFOC mengalami penurunan dan peningkatan sebesar 0.3% dan 0.25% dihasilkan oleh tekanan 160 bar dan tekanan 240 bar. NOx tertinggi dihasilkan oleh tekanan injeksi 240 bar dengan bahan bakar dexlite sedangkan NOx terendah dihasilkan oleh tekanan injeksi 160 bar dengan bahan bakar emulsi. ========================================================= ========================================================= The use of diesel fuels still produces carbon dioxide (CO2), sulfur dioxide (SO2), Hydrocarbon Emissions (HC), nitrogen oxides (NOx), and high total particles and Carbon monoxide (CO). Transportation will always increase every year. The exhaust emissions resulting from the combustion process can basically be reduced by improving the quality of the fuel, homogeneity of the fuel mixture, and setting of injection timing. There are several ways to reduce exhaust emissions from diesel engines by providing the right injection pressure, to get perfect combustion. Improving the quality of fuel is a way to reduce emissions. One of them is by adding methanol to diesel fuel. With the addition of methanol can reduce exhaust emissions produced. The process of mixing diesel and methanol requires the addition of surfactants to get good homogeneity results. The test was performed using software simulation with YANMAR TF85-MH engine modeling. The result can be seen that there is a reduction and increase in the standard pressure is 200 bar, that the emulsion fuel at SFOC (specific fuel oil consumption) has decreased and increased by 0.2% and 0.3% at a pressure of 160 bar and 240 bar. Solution fuel at SFOC has decreased and increased by 0.3% and 0.25% produced by a pressure of 160 bar and 240 bar. The highest NOx is produced by injection pressure of 240 bar with dexlite fuel, while the lowest NOx is produced by injection pressure of 160 bar with emulsion fuel