Penilaian Risiko Potensi Kebakaran dan Ledakan Pada Floating Storage Regasification Unit (FSRU)

Adanya kebuthan listrik diberbagai pulau yang sulit dijangkau, mendorong PT Nusantara Regas untuk membantu PT PLN dalam memasok bahan bakar gas alam untuk pembangkit listrik, menggunakan teknologi Liquified Nature Gas (LNG). Kapal pengangkut LNG berukuran kecil didesain untuk memasuki perairan yang dangkal. Karena adanya perbedaan ketinggian pada manifold kapal pengangkut LNG yang sedang didesain dengan manifold FSRU Jawa Barat, maka tidak memungkinkan untuk melakukan proses bongkar muat. Oleh karena itu, diperlukan modifikasi pada alat bongkar muat pada FSRU, modifikasi dilakukan dengan menambahkan flexible hose pada loading arm. Modifikasi tersebut dilakukan guna menambahkan jangkauan loading arm ke manifold kapal pengangkut LNG. Pada tahun 2013 WOAD (World Offshore Accident Data) menyatakan, terdapat 9 kecelakaan yang terjadi saat proses bongkar muat liquid pada satu tahun. Lalu juga dikatakan terdapat 7 kecelakaan yang berujung pada kebakarakan. Oleh karena itu, diperlukan kajian risiko untuk mengetahui bahaya atau risiko yang mungkin terjadi dan frekuensi risiko tersebut. Tugas akhir ini membahas tentang penilaian risiko kebarakan FSRU Jawa Barat pada sistem loading arm yang akan dimodifikasi. Pengerjaaan tugas akhir ini dilakukan dengan beberapa tahap, yang mana diawali dengan Identidikasi bahaya. Identifikasi bahaya dilakukan menggunakan metode Hazard and Opebarility (HAZOP) yang mengacu pada P&ID. Pengerjaan pada tahap HAZOP menghasilkan empat node yang akan dianalisa, analisa dilakukan pada area Loading Arms dan aliran menuju tanki. Setelah identifikasi, melakukan perhitungan frekuensi menggunakan metode FTA (Fault Tree Analysis) & ETA (Event Tree Analysis), analisa yang dilakukan menggunakan tiga skenario kebocoran yaitu small bore (10-50mm), medium bore (50-150 mm) dan full bore (>150mm). Kemudian untuk Analisa konsekuensi dilakukan dengan menggunakan Fire Modelling Software, terdapat tiga jenis bahaya yang akan dianalisa yaitu Jet Fire, Flash Fire dan Gas Dispersion. Selanjutnya nilai dari frekuensi dan konsekuensi dipresentasikan pada f-N Curve untuk mengetahui tingkatan risiko yang ada. Jika terdapat risiko yang tidak dapat diterima maka dibutuhkan langkah mitigasi, untuk langkah mitigasi digunakan metode LOPA (Layers of Prtotection). Dari penelitian ini menghasilkan penilaian risiko berdasarkan pemetaan f-N Curve. Jika hasil frekuensi dibawah 0,0001 maka risko dikategorikan Acceptable, kemudian jika hasil frekuensi 0,0001 sampai dengan 0,1 maka risiko dikategorikan sebagai ALARP (As Low as Reasonability Practicable) dan jika hasil frekuensi risko bernilai diatas 0,1 makan risko dikategorika sebagai Intolerable. Pada studi ini kategori pada setiap bahaya adalah ALARP, dari hal tersebut maka tidak diperlukanya langkah mitigasi. ======================================================= ======================================================= Electricity needs in various islands that are difficult to reach, prompting PT Nusantara Regas to assist PT PLN in supplying natural gas fuel for electricity generation, using Liquified Nature Gas (LNG) technology. Small LNG carriers are designed to enter the shallow water. Due to the height difference in the LNG carrier manifold being designed with the West Java FSRU manifold, it is not possible to carry out the loading and unloading process. Therefore, modifications are needed to the loading and unloading equipment on the FSRU, modifications are made by adding a flexible hose to the loading arm. Modifications were made to add the loading arm range to the LNG carrier manifold. In 2013 WOAD (World Offshore Accident Data) stated, 9 accidents occurred during the process of loading and unloading liquid in one year. They also said 7 accidents ended in fire. Therefore, a risk assessment is needed to determine the hazards or risks that might occur and the frequency of these risks. This final project discusses the West Java FSRU risk assessment on the loading arm system to be modified. This final project is carried out in several stages, which begin with hazard identification. Hazard identification is done using the Hazard and Operability (HAZOP) method that refers to the P&ID. Work on the HAZOP stage produces four nodes to be analyzed, the analysis is carried out in the Loading Arms area and the flow to the tank. After identification, perform frequency calculations using the FTA (Fault Tree Analysis) & ETA (Event Tree Analysis) methods, the analysis is performed using three leakage scenarios, namely small bore (10-50mm), medium bore (50-150 mm) and full bore (> 150mm). Then for the analysis of the consequences done using Fire Modeling Software, there are three types of hazards to be analyzed, namely Jet Fire, Flash Fire, and Gas Dispersion. Furthermore, the value of the frequency and consequences are presented at the f-N Curve to determine the level of risk that exists. If there is an unacceptable risk, mitigation steps are needed, for the LOPA (Layers of Protection) method. This study produced a risk assessment based on the f-N Curve mapping. If the frequency results are below 0.0001 then the risk is categorized Acceptable, if the frequency results are 0,0001 to 0.1 then the risk is categorized as ALARP (As Low as Reasonability Practicable) and if the risk frequency results are above 0.1, then the risk is categorized as Intolerable. In this study the category of each hazard is ALARP, from this it does not require mitigation measures