Redesain Interior Museum Kopi Banaran Semarang Berkonsep Informatif Dalam Usaha Rebranding Kawasan Wisata PT. Perkebunan Nusantara IX

Museum Kopi Banaran Semarang merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di kawasan wisata Kampoeng Banaran 9. Kawasan wisata ini dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara IX yang berlokasi di Krajan, Gemawang, Kec. Jambu, Semarang, Jawa Tengah. Sebagai fasilitas yang bertujuan edukasi untuk khalayak umum, tentunya penyampaian informasi oleh museum harus mampu membuat pengunjung mendapat ilmu mengenai koleksi dengan baik. Naiknya trend kopi yang terjadi di Indonesia serta adanya bangunan cagar budaya berupa pabrik kopi yang dibangun diera kolonial Belanda dalam kawasan, menjadikan museum ini sangat berpotensi untuk terus meningkatkan eksistensi dan manfaat bagi masyarakat. Dengan meningkatnya popularitas, maka tentu kawasan wisata ini akan lebih diminati pengunjung. Berdasarkan hasil analisa penulis dengan observasi dan wawancara, terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Fasilitas display museum dan alur kegiatan perjalanan pengunjung adalah beberapa aspek yang dapat diselesaikan dengan penggunaan konsep Informatif yang akan bersanding dengan langgam Modern. Konsep Informatif sendiri adalah penyelesaian dari masalah kurang maksimalnya informasi yang diterima pengunjung. Sedangkan langgam Modern dipilih agar dapat memfasilitasi dengan tepat display-display yang terdapat dalam museum. ====================================================== Banaran Coffee Museum Semarang is one of the facilities in the Kampoeng Banaran 9 tourist area. This tourist area is owned by PT. Perkebunan Nusantara IX is located in Krajan, Gemawang, Kec. Guava, Semarang, Central Java. As a facility that aims to educate the general public, the delivery of information by the museum must be able to make visitors gain knowledge about the collection properly. The rising trend of coffee that occurred in Indonesia and the existence of a cultural heritage building in the form of a coffee factory built in the Dutch colonial era in the area, make this museum very potential to continue to increase the existence and benefits of the community. With increasing popularity, this tourist area will be more attractive to visitors. Based on the results of the author's analysis by observation and interviews, several aspects need to be improved and improved. Museum display facilities and the flow of visitor travel activities are some of the aspects that can be resolved by using the informative concept that will be side by side with the Modern style. The concept of informative itself is the solution to the problem of the lack of information received by visitors. Meanwhile, the Modern style was chosen to properly facilitate the displays contained in the museum