ANALISA HAZARD DAN RISIKO PADA BENGKEL MAINTENANCE, REPAIR DAN OVERHAUL PESAWAT SEBAGAI UPAYA PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN PENERBANGAN (STUDI KASUS: PT ADIVA SAKA MITRA, BEKASI)

Kebutuhan akan bengkel Maintenance, Repair dan Overhaul (MRO) pesawat terbang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah pesawat terbang di Indonesia. PT Adiva Saka Mitra merupakan salah satu bengkel MRO pesawat terbang yang baru berdiri sejak 2019. Tetapi perusahaan ini belum dapat memenuhi pelaksanaan implementasi Safety Management System (SMS) yaitu sistem manajemen keselamatan penerbangan sehingga belum dapat tersertifikasi oleh Departemen Perhubungan. Salah satu cara agar perusahaan dapat melaksanakan implementasi Safety Management System (SMS) adalah dengan melakukan proses manajemen risiko. Penelitian tugas akhir ini akan melakukan manajemen risiko dengan melakukan proses identifikasi hazard dan penilaian risiko pada proses kerja Repair dan Overhaul di 3-unit kerja perusahaan. Dapat diketahui Main Brake Overhaul merupakan proses kerja dengan nilai risiko tertinggi yaitu 175, diikuti Main Wheel Overhaul yaitu 153 dan Nose Wheel Overhaul yaitu 145. Proses kerja tersebut dievaluasi dengan Job Safety Analysis untuk melakukan proses pengendalian risiko yaitu Continuos Improvement berupa pembuatan usulan rekomendasi perbaikan yang terdiri atas 15 rekomendasi jangka pendek dan 9 rekomendasi jangka panjang. Usulan tersebut dibuat berdasarkan hirarki pengendalian risiko, yaitu Eliminasi, Substitusi, Engineering Control, Administratif, serta pemakaian APD untuk proses kerja yang lebih selamat dan mampu memenuhi pelaksanaan manajemen risiko guna memenuhi persyaratan implementasi Safety Management System (SMS)