Review Pengaruh Aktivator, Suhu Curing, Superplasticizer, Dan Semen Terhadap Kuat Tekan Geopolymer Concrete Berbasis Fly Ash

Beton merupakan material konstruksi yang paling banyak digunakan didunia. Produksi semen portland sebagai bahan pembuat beton meningkat tiap tahunnya seirng dengan meningkatnya kebutuhan pembangunan. Pada saat proses produksi semen portland terjadi pelepasan gas karbondioksida (CO₂) ke udara yang besarnya sebanding dengan jumlah semen yang diproduksi. Maka diperlukan bahan alternatif lain yang bisa menggantikan semen dalam campuran beton untuk mendapatkan beton yang ramah lingkungan. Diantaranya ialah melalui pengembangan beton dengan menggunakan bahan pengikat anorganik seperti alumina-silikat polimer atau dikenal dengan geopolimer yang merupakan sintesa dari material geologi yang terdapat pada alam yang kaya akan kandungan silika dan alumina. Material aluminasilikat yang menjadi komponen utama pada material geopolimer ini bisa berasal dari mineral alami atau hasil produk seperti fly ash. Fly ash adalah material yang sangat halus seperti debu, berasal dari sisa peleburan besi baja dan batubara. Pada tinjauan ini, kami telah mempelajari terkait pengaruh dari aktivator, suhu curing, plasticizer, dan semen terhadap kuat tekan beton geopolimer. Didapatkan bahwa kuat tekan tertinggi berada pada konsentrasi NaOH 8M-14M, suhu curing 90⁰C, penambahan 1% plasticizer dan penambahan semen 5% dari massa fly ash