Perencanaan Tanaman Penyerap Emisi Karbondioksida (Co2) Di Jalan Tol (Studi Kasus Ruas Jalan Tol Waru Sidoarjo)

Jalan Tol Waru – Sidoarjo merupakan tol yang menghubungkan Kota Sidoarjo dengan perbatasan Waru Surabaya dengan panjang 12 Km. Minimnya Ketersediaan ruang terbuka hijau pada tol ini menjadi alasan perencanaan harus segera dilakukan karena aktivitas kendaraan yang pada pada jalan tol ini akan menimbulkan emisi seperti CO2, apabila tidak dikelola dengan baik akan berbahaya untuk lingkungan dan mahluk hidup karena menimbulkan efek rumah kaca dan global warming. Perencanaan ini didasari dengan menggunakan prinsip Box Model dan direncanakan sampai 10 tahun kedepan. Lalu dengan grafik hubungan volume kendaraan dan emisi CO2 didapat emisi CO2 yang dipengaruhi kondisi fisik Jalan Tol Waru – Sidoarjo dengan kondisi fisik Tol ini mempunyai persentase truk 30% dengan grade 0% (kondisi jalan datar) serta temperatur 38 C atau 100 F. Setelah mendapat data emisi CO2, kemudian merencanakan lahan vegetasi di Jalan Tol Waru – Sidoarjo dimana daya serapan vegetasi dihitung dengan komposisi 3% rumput, 90% perdu/semak serta 7% pohon. Dari hasil perhitungan yang diproleh dapat diketahui bahwa jumlah emisi CO2 pada tahun 2020 emisi CO2 yang didapat adalah 37.667 Kg/ jam, dan tahun 2030 sebesar 43010 Kg/jam. Perencanaan vegetasi pada tahun 2020 dibutuhkan perdu/semak seluas 2699.1 ha, rumput 412.4 Ha, dan 20.3 Ha untuk pohon sedangkan pada tahun 2030 dibutuhkan perdu/semak 3082 Ha, rumput 470.9 ha dan pohon 23.2 Ha