KEPUTUSAN PENGEMBANG TERHADAP PENERAPAN STRATEGI EFISIENSI ENERGI PADA KANTOR KOMERSIAL Studi Kasus: Spazio Surabaya

Konsumsi energi, saat ini menjadi topik yang sangat penting di seluruh dunia. Bangunan di Indonesia menghasilkan 50% dari total pengeluaran energi. Efisiensi energi disektor properti menjadi target utama untuk menurunkan emisi gas karbon dan penggunaan energi. Saat ini penggunaan energi pada bangunan yang sudah berdiri dapat dikurangi secara signifikan melalui retrofit bangunan. Namun, pelaksanaan proses retrofitting bangunan adalah bagian dari ruang lingkup manajemen. Penelitian ini mengkaitkan strategi efisiensi energi terhadap keputusan investasi dari sudut pandang pengembang properti. Paradigma dalam penelitian ini yaitu postpositivisme, yang dilakukan menggunakan combined strategy antara case study dan correlation. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap berdasarkan tujuan penelitian. Tahap pertama yaitu mengidentifikasi faktor yang memengaruhi keputusan pengembang dalam menerapkan strategi efisiensi energi pada bangunan yang sudah ada. Terdapat lima faktor yang menjadi hambatan dalam penerapan strategi efisiensi energi, yaitu: faktor manajemen, faktor pengetahuan, faktor pasar, faktor biaya, serta faktor kondisi bangunan. Dari faktor yang terbentuk dilakukan analisis untuk menentukan skenario retrofit pada objek studi. Survei objek studi dilakukan untuk melihat kondisi eksisting, dan pendapat real estate developer untuk menghasilkan rencana yang paling tepat. Berdasarkan hasil simulasi, untuk mencapai penghematan energi >20% pada Gedung Spazio dapat dilakukan dengan menerapkan beberapa skenario retrofit berkait dengan energi dan air tidak hanya pada interior tetapi pada eksterior seperti pemasangan sensor okupansi pada area dengan intensitas penggunaan yang rendah, pemanfaatan energi terbarukan menggunakan photovoltaics, penggunaan peralatan sanitair yang efisien dan pengelolaan limbah air yang dapat didaur ulang. Total investasi yang dikeluarkan untuk melakukan retrofit sebesar 30% dari biaya perawatan bangunan dengan periode pengembalian investasi selama kurang lebih 7.42 tahun. ============================================================ Energy consumption, is currently a very important topic throughout the world. Buildings in Indonesia produce 50% of total energy use. Energy efficiency in the property sector is the main target for reducing carbon gas emissions and energy use. Currently the use of energy in buildings that have been made can be used significantly through retrofitting of buildings. However, the construction of the retrofitting process is part of the management approval room. This study links the energy efficiency strategy to the investment point of view of property developers. The paradigm in this research is postpositivism, which is carried out using a combination of case study and correlation strategies. This research was conducted in two stages according to the purpose of the study. The first stage is a risk factor that influences the developer's decision to implement an energy efficiency strategy in an existing building. There are five factors that become obstacles in the implementation of energy efficiency strategies, namely: management factors, knowledge factors, market factors, cost factors, and building condition factors. From the formed factor, an analysis is carried out to determine the retrofit scenario on the object of study. The study object survey was conducted to see the existing conditions, and the opinion of real estate developers to get the most appropriate plan. Based on the simulation results, to achieve energy savings> 20% in the Spazio Building can be done by implementing several retrofit scenarios related to energy and air not only on the interior but on the exterior such as installing occupancy sensors in areas using low usage, using renewable energy using photovoltaics, the use of efficient sanitary equipment and the management of recyclable wastewater. The total investment spent on retrofitting is 30% of building maintenance costs with an investment period of less than 7.42 years