MANAJEMEN MITIGASI KEBAKARAN PADA PLTU DENGAN MENGGUNAKAN METODE FMEA STUDI KASUS PT. PEMBANGKITAN JAWA BALI UBJOM PACITAN

Kebakaran adalah salah satu risiko tertinggi dalam menggunakan batu bara sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Kebakaran batu bara sering terjadi di area coal handling facility dan disebabkan oleh kerusakan peralatan, akumulasi debu batu bara yang belum dibersihkan, self-combustion serta ketidakpatuhan terhadap prosedur operasional standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode FMEA untuk analisis akar penyebab kebakaran di PLTU dengan studi kasus pembangkit listrik tenaga uap di Pacitan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif untuk mencari root cause agar manajemen perusahaan dapat melakukan mitigasi dengan responden dari karyawan PT. UBJOM PACITAN di level manajer dan supervisor. Dalam menerapkan FMEA, tingkat keparahan, kejadian, dan deteksi diperlukan untuk menghasilkan nomor level risiko. Berdasarkan penelitian ini, ditemukan 15 jenis kegagalan peralatan pada fasilitas penanganan batu bara operasional di PT PJB UBJOM Pacitan. Dengan menggunakan metode FMEA dapat ditemukan 6 jenis kegagalan yang membutuhkan perhatian lebih yaitu debu pada batu bara yang berpotensi menyebabkan self-combustion, self-combustion batu bara di tongkang, hot surfaces, self-combustion di coal yard, hot work tidak berizin dan crusher body berlubang