Analisa Kenaikan Muka Air Laut di Perairan Indonesia Menggunakan Data Altimetri Topex/Poseiddon dan Jason Series Tahun 1993-2018

Kenaikan muka air laut (sea level rise) merupakan konsekuensi dari perubahan iklim yang memiliki dampak signifikan terhadap kehidupan sosial, ekonomi, dan infrastruktur, serta ancaman tenggelamnya kawasan pesisir Indonesia yang ditinggali oleh 60% penduduknya. Sejak akhir abad ke-19, perubahan kedudukan air laut diamati dari stasiun pasang surut di sepanjang garis pantai. Namun, pengamatan stasiun pasang surut memiliki keterbatasan dalam jumlah, distribusi, dan jangkauannya, serta adanya pengaruh land subsidence. Oleh karena itu, penelitian ini menganalisis tren kenaikan muka air laut Indonesia beserta sebarannya secara spasial menggunakan data pengamatan misi referensi satelit altimetri, yaitu Topex/Poseidon, Jason 1, Jason 2, dan Jason 3. Setelah dilakukan least square intercalibrated dan a-seasonal-trend decomposition procedure based on loess diketahui bahwa laju sea level rise di Indonesia 4,6 ± 0,2 mm/tahun pada periode tahun 1993-2018. Tren linier bernilai positif ini menunjukkan bahwa ketinggian muka laut di Indonesia akan terus meningkat dengan persamaan y = 4,6x - 9133,5. Dimana x adalah sea level anomaly dalam mm, dan x adalah waktu dalam satuan tahun. Berdasarkan analisis sebaran sea level rise secara spasial dengan grid 3x3⁰ diketahui bahwa nilai sea level rise tercepat terjadi di sekitar Pulau Madura dan Bali, serta sebagian Pulau Flores dengan kecepatan 7,4 mm/tahun. Sehingga berdasarkan hasil tersebut dapat dilakukan perencanaan pra-kejadian terhadap dampak dari sea level rise yang akan mendatang. ====================================================================================================== Sea level rise is consequence of climate change that has a significant impact on social life, economy and infrastructure, and threat of sinking Indonesia coastal areas inhabited by 60% of the population. Since the end of 19th centuries, changes in sea level have been observed from tidal stations along the coastline. However, observation of stations has limitations in the number, distribution, and range, also in the influence of land subsidence. Therefore, this study analyzes trending of sea level anomaly along Indonesia with spatial distribution using altimetry observation data, that are Topex/Poseidon, Jason 1, Jason 2, and Jason 3. After the least square intercalibrated and a-seasonal-trend decomposition based on loess note that velocity of sea level rise in Indonesia is 4.6 ± 0.2 mm/year in period 1993-2018. This positive linear trend indicates that is sea level in Indonesia will increase steadily with equation y = 4.6 x – 9133.5. Which y is sea level anomaly in millimeters and x is time in years. Based on spatial analysis using 3x3⁰ grided indicates that the fastest velocity of sea level rise occurs around Madura and Bali Island, and also in Flores Sea with 7.4 mms/year rate. So that based on these results can be planning on the impact of the upcoming sea level rise