Kebutuhan Jalur Pejalan Kaki Pada Koridor Jalan Mt Haryono, Kota Malang

Jalur pejalan kaki merupakan salah satu sistem transportasi yang memiliki peranan penting, yaitu sebagai penghubung fungsi kawasan yang satu dengan lainnya dan penghubung antara moda-moda. Jalur pejalan kaki terdiri dari trotoar, tempat penyeberangan dan sarana pendukung jalur pejalan kaki. Ketersediaan jalur pejalan kaki membuat pejalan kaki dapat memanfaatkan jalur pejalan kaki dengan nyaman, selamat dan aman dari kendaraan bermotor atau gangguan lainnya. Jalur pejalan kaki yang digunakan sebagai lokasi penelitian adalah Jalan MT. Haryono di Kota Malang. Penelitian tentang Kebutuhan Jalur Pejalan Kaki Pada Koridor Jalan MT Haryono dilakukan untuk mengetahui karakteristik jalur pejalan kaki, menganalisis kebutuhan jalur pejalan kaki, serta menyusun rekomendasi pengembangan jalur pejalan kaki pada Jalan MT. Haryono. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis karakteristik fasilitas pejalan kaki, analisis tingkat pelayanan jalur pejalan kaki, analisis kebutuhan jalur pejalan kaki dan analisis kebutuhan lebar jalur pejalan kaki. Kondisi jalur pejalan kaki saat ini sebagian besar dimanfaatkan oleh PKL, bangunan tambahan pertokoan, reklame, parkir kendaraan bermotor, dan tiang listrik atau PJU, sehingga lebar efektif trotoar yang dapat dimanfaatkan oleh pejalan kaki adalah selebar ± 1 - 1,7 meter dengan tingkat pelayanan jalur pejalan kaki rata-rata B. Hasil analisis kebutuhan jalur pejalan kaki berdasarkan aspek kenyamanan, keselamatan dan keamanan pada Jalan MT Haryono menunjukkan bahwa pejalan kaki membutuhkan ketersediaan trotoar atau jalur pejalan kaki dengan kondisi lebar yang cukup bagi pejalan kaki, tidak terputus, memiliki permukaan trotoar yang baik, serta dilengkapi dengan fasilitas jalur pejalan kaki yang nyaman bagi pejalan kaki. Lebar jalur pejalan kaki minimum yang dibutuhkan pada setiap segmen adalah 2,23 – 2,29 meter sedangkan rata-rata lebar jalur pejalan kaki ideal adalah 3,43 – 3,49 meter