Model Prediksi Kecelakaan Yang Melibatkan Kendaraan Angkutan Barang Di Jalan Nasional Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur

Provinsi Jawa Timur merupakan provinsi yang berada di paling timur Pulau Jawa. Jawa Timur juga merupakan provinsi terluas di Pulau Jawa dengan 29 kabupaten dan 9 kota. Kondisi yang strategis dimana terdapat kawasan industri, pertanian, dan perdagangan mengakibatkan besarnya mobilisasi barang antar daerah. Hal ini turut ditunjang dengan adanya infrastruktur berupa jalan nasional rute 15 yang memadai. Jalan nasional rute 15 merupakan sebuah jalan nasional yang menghubungkan Yogyakarta dengan Surabaya dan merupakan jalur penting dalam memudahkan perpindahan orang dan pengiriman barang antar kota. Strategisnya kota-kota yang ada di sepanjang jalan nasional tersebut memiliki andil dalam besarnya mobilisasi kendaraan penumpang ataupun barang yang turut berdampak pada tingginya angka kecelakaan lalu lintas tiap tahunnya. Berdasarkan data Kepolisian Daerah Jawa Timur, Kabupaten Sidoarjo menjadi wilayah dengan kasus kecelakaan terbesar di sepanjang jalan nasional tersebut. Peningkatan angka kecelakaan tersebut juga seiring dengan tingginya kasus kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan barang di jalan yang sama. Mengingat pentingnya jalan nasional rute 15 terkait dengan jalur mobilisasi barang antar kota, perlu adanya langkah untuk mengurangi kecelakaan yang melibatkan kendaraan angkutan barang. Bentuk pemodelan prediksi kecelakaan didasarkan kepada data kecelakaan yang didapatkan dari Kepolisian Daerah Jawa Timur melalui sistem IRSMS (Integrated Road Safety Management System). Data kecelakaan tersebut diolah berdasarkan tiga karakteristik yang diamati, yaitu karakteristik sosio-ekonomi pengemudi, karakteristik kecelakaan, dan karakteristik geometrik dan lalu lintas. Data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder, dimana data primer berupa data kecepatan setempat dan geometrik jalan. Sedangkan data sekunder yang digunakan adalah data kecelakaan lalu lintas dari Polda Jawa Timur dan lalu lintas harian rata-rata (LHR) dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional VIII. Analisis Statistik Deskriptif Frekuensi digunakan untuk menganalisa karakteristik sosio-ekonomi pengemudi kendaraan angkutan barang, karakteristik kecelakaan, dan karakteristik geometrik jalan dan lalu lintas. Metode Generalized Linear Model (GLM) merupakan sebuah metode statistik yang digunakan untuk membuat model prediksi kecelakaan. Terdapat lima tahapan dalam pengolahan GLM, yaitu uji kesesuaian distribusi, uji deteksi data outlier, uji korelasi, uji univariat dan uji multivariat. Terdapat dua variabel yang digunakan, yaitu variabel terikat atau variabel respons dan variabel penjelas. Jumlah kecelakaan yang terjadi menjadi variabel terikat sedangkan kecepatan, volume lalu lintas, lebar jalur, lebar lajur, median, dan keberadaan bahu jalan sebagai variabel penjelas. Hasil dari penelitian ini sebagian besar pengemudi berjenis kelamin laki-laki dengan rentang usia yang tidak diketahui dan berprofesi sebagai pegawai swasta. Kecelakaan yang terjadi pada pukul 06.00-07.59 dengan kondisi cuaca cerah dan padaxiv lokasi jalan lurus dengan jenis kecelakaan double. Model prediksi kecelakaan yang didapat adalah McA = 0,1508Arus0.643e(-0,689Median)