Analisis Kandungan Mikroplastik Pada Air di Waduk Dempok Kepanjen Malang

Plastik merupakan salah satu material yang banyak digunakan oleh manusia. Diperlukan waktu hingga ratusan tahun untuk mendegradasi plastik menjadi mikroplastik dan nanoplastik. Mikroplastik berasal dari potongan-potongan kecil plastik besar, dimana ukurannya < 5 mm. Mikroplastik menjadi masalah di daerah perairan karena ukurannya yang sangat kecil, dapat terkonsumsi oleh biota air dan masuk ke rantai makanan. Berdasarkan sumbernya, mikroplastik dikategorikan menjadi sumber primer dan sekunder. Waduk Dempok terletak di Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang. Waduk Dempok merupakan lokasi wisata yang ramai dikunjungi dan berfungsi untuk menyimpan air dari Sungai Brantas dan Sungai Metro sebelum di alirkan ke Waduk Karangkates. Tujuan dari penelitian yaitu mengetahui keberadaan, jenis, dan kelimpahan mikroplastik yang terdapat pada air di Waduk Dempok dan mengetahui sebaran pencemar mikroplastik terhadap keberadaan mikroplastik yang terdapat pada air di Waduk Dempok. Diambil delapan sampel di delapan titik sampel yang berbeda menggunakan metode grab sampling. Sampel tersebut disaring dengan saringan nilon 500, 250, dan 180 μm. Mikroplastik pada sampel dianalisa dengan mikroskop Olympus SZX16. Hasil penelitian membuktikan adanya keberadaan mikroplastik pada air di Waduk Dempok. Mikroplastik yang ditemukan yaitu 80% tipe fiber, 14% tipe fragment, dan 6% tipe film, dimana tipe paling dominan adalah fiber. Warna mikroplastik yang ditemukan adalah 69% bening, 15% hitam, 8% biru, 4% merah, 3% hijau, dan 1% orange. Warna mikroplastik yang mendominasi adalah bening. Kelimpahan mikroplastik paling tinggi berada di titik sampel 7 yaitu sebesar 426,667 partikel/m3