Dekomposisi Coal Fly Ash Menggunakan Sludge Black Water Dan Sekam Padi Secara Anaerob

Dekomposisi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas tanah. Terdapat banyak variasi bahan pendukung proses dekomposisi. Kombinasi abu pembakaran batubara (coal fly ash) dan sludge black water dapat menjadi inovasi bahan pendukung dekomposisi. Di Indonesia, secara masif abu pembakaran batubara diperoleh dari proses konversi listrik di PLTU yang berbahan bakar batubara yang menyebabkan permasalahan lingkungan dan membutuhkan inovasi dalam pemanfaatannya. Selain itu, sludge black water juga berpotensi tinggi untuk menjadi salah satu bahan pendukung dekomposisi dan berperan sebagai agen biologis untuk membantu proses degradasi dan menyediakan kebutuhan Nitrogen tanah. Tujuan penelitian ini adalah untuk dapat mengetahui pengaruh dari penambahan sludge black water dan fly ash , komposisi terbaiknya, dan pengaruh waktu dalam proses dekomposisi berdasarkan karakteristik kimiawinya. Dalam penelitian ini, dilakukan empat variasi dalam persentase pemberian sludge black water yaitu sebesar 0% ; 25% ; 50% ; dan 75% yang masing-masing diberi larutan EM4 0,7%. Variasi ini juga disertai dengan variasi bahanbahan penyusun kompos lainnya seperti coal fly ash (FA) dan sekam padi (SP). Dekomposisi dilakukan secara anaerob dengan durasi waktu 14 hari dan 21 hari. Kemudian, produk dekomposisi tersebut akan dianalisa kualitasnya berdasarkan SNI 19-7030-2004 dan SNI 7763:2018 berdasarkan parameter kadar air, pH, rasio C/N, kandungan C-Organik Total, N-Total, PTotal, dan K-Total. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL) untuk dapat menentukan signifikan atau tidaknya setiap perlakuan dan dilakukan uji lanjutan Beda Nyata Terkecil (BNT) dan Duncan untuk mengetahui nilai signifikansi dari tiap perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat empat perlakuan terbaik adalah P4 dengan 21 hari dekomposisi; P3 dengan 14 hari dekomposisi; P2 dengan 21 hari dekomposisi; dan P4 dengan 14 hari dekomposisi