Pengomposan Limbah Ekstrak Teh Oolong dengan Menggunakan Aktivator EM4 (Effective Microorganism-4) (Kajian Konsentrasi EM4 dan Waktu Pengomposan) (Studi Kasus: PT. Suntory Garuda Beverage Sidoarjo)

Teh (Camellia sinensis) adalah salah satu komoditas utama dalam perkebunan serta banyak dibudidayakan di Indonesia. Secara umum, teh Oolong telah banyak digunakan pada produk minuman, seperti minuman teh. Selama proses produksi minuman teh akan menghasilkan produk samping dari hasil produksi yang disebut limbah ekstrak teh Oolong. PT. Suntory Garuda Beverage Sidoarjo menghasilkan limbah ekstrak teh Oolong dalam jumlah yang besar untuk dapat dimanfaatkan. Pengomposan telah dianggap sebagai teknologi paling ramah lingkungan dan sederhana untuk diterapkan. Penambahan menggunakan aktivator Effective Microorganism-4 (EM4) dapat mendegradasi bahan organik selama pengomposan dan mempercepat pengomposan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi EM4 dan waktu pengomposan terhadap kualitas kompos dari limbah ekstrak teh Oolong dengan membandingkannya pada standar kualitas kompos dari limbah organik (SNI 19-7030-2004). Penelitian ini menggunakan metode RAK (Rancangan Acak Kelompok) yang terdiri dari dua faktor, yakni: konsentrasi EM4 (0%, 1,75%, 3,5% dan 5,25%) dan waktu pengomposan (14 hari dan 28 hari). Semua perlakuan tersebut dilakukan pengulangan sebanyak tiga kali dengan total 24 kali perlakuan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis sidik ragam (ANOVA) serta metode Multiple Attribute untuk penanganan terbaiknya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan terbaik ditemukan pada perlakuan penambahan konsentrasi EM4 1,75% dengan waktu pengomposan 28 hari (K2T2). Perlakuan terbaik tersebut menghasilkan kompos dengan kadar air 57,45%, kadar N-total 3,85%, nisbah C/N 16,39, fosfor 0,45%, dan kalium 0,94%. Parameter-parameter tersebut telah sesuai dengan SNI 19-7030-200