Keragaman dan Heritabilitas Karakter Agronomi Galur yang Diseleksi Berdasarkan Karakteristik Fisik Biji Kapri (Pisum sativum L.) Lokal Temanggung dan Boyolali.

Sayuran dibutuhkan manusia untuk beberapa macam manfaat. Salah satu sayuran yang mempunyai nilai ekonomi cukup tinggi dan merupakan sumber gizi adalah kacang kapri atau ercis (Pisum sativum L.). Kebutuhan masyarakat akan kacang kapri meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan pertumbuhan penduduk. Permintaan untuk memenuhi kebutuhan kacang kapri yang meningkat harus diimbangi dengan peningkatan produksi kacang kapri. Indonesia mengimpor kapri setiap tahun, pada tahun 2015 sekitar 9.304 ton dan meningkat pada tahun 2016 yakni 13.177 ton berdasarkan data Food and Agriculture Organization of the United Nations (FAOSTAT, 2018). Peningkatan jumlah impor tersebut menunjukkan bahwa permintaan kapri semakin meningkat tetapi belum dapat dipenuhi dalam negeri. Hal ini disebabkan karena produktivitas kapri yang masih rendah. Usaha untuk meningkatkan produktivitas kacang kapri salah satunya dapat dilakukan dengan program pemuliaan tanaman. Contoh pemuliaan tanaman adalah perbaikan varietas dengan memanfaatkan keragaman genetik, sehingga perlu diketahui keragaman morfologi dan agronomi sebagai pengukur potensi genetik dan heritabilitas. Pada penelitian ini menggunakan 22 galur terpilih berdasarkan penampilan fisik benih kapri yang berasal dari petani lokal Boyolali dan Temanggung. Tujuan dilakukan peneltian ini adalah mempelajari keragaman karakter morfologi dan agronomi serta heritabilitas galur kacang kapri lokal berdasarkan pemilihan fisik benih. Dan hipotesanya adalah terdapat karakter agronomi dan morfologi yang mempunyai keragaman luas dan heritabilitas tinggi. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2019 hingga April 2019 yang berlokasi di Green House Lapangan Udara Abdul Rahman Saleh, Desa Bunut Wetan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah timbangan analitik, ajir benang, kawat, cangkul, meteran ukur, gunting, pisau, alat tulis, handphone, botol, gembor, selang penggaris, amplop kertas coklat, papan label (bambu). Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 22 galur kapri (Pisum sativum L.) yakni 12 galur kapri asal Boyolali dan 10 galur kapri asal Temanggung. Bahan lain yang di gunakan dalam penelitian ini adalah pupuk npk mutiara, pupuk urea, dan pupuk kandang, kertas label dan form pengamatan. Penelitian menggunakan RAK (Rancangan Acak Kelompok), terdiri dari 22 galur sebagai perlakuan dan diulang 3 kali. Masing- masing galur terdiri dari 5 tanaman sehingga terdapat 66 satuan percobaan. Pada satuan percobaan/ plot terdapat 5 tanaman. Pelaksaan penelitian meliputi persiapan benih, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, panen, pasca panen. Pengamatan diakukan pada masing- masing plot meliputi karakter morfologi dan agronomi. Variabel morfologi : Warna daun, intensitas warna daun, dentation daun, warna wing bunga, bentuk standar bunga, bentuk apex, bentuk ujung polong, bentuk biji, tekstur biji, warna testa biji. Variabel Agronomi : umur berbunga, lebar standar bunga, jumlah bunga tiap ruas, jumlah bunga per tanaman, panjang tangkai umur panen kering, panjang tangkai daun hingga polong pertama, panjang stipula, lebar stipula, jarak aksil hingga ujung stipula, panjang helai daun, panjang daun, jumlah maksimal helai daun, lebar helai daun, jumlah daun, umur panen kering, jarak antara polong 1 dengan 2, panjang sulur, panjang ruas, jumlah cabang, jumlah braktea, panjang tanaman, jumlah maksimal sulur, jumlah polong per tanaman, jumlah biji per tanaman, jumlah biji per polong, berat polong kering tanaman, panjang polong kering, lebar polong kering, berat biji kering per polong, panjang biji kering, lebar biji kering, berat biji kering per tanaman. Analisis data menggunakan analisis varian, perhitungan heritabilitas, serta koefisien keragaman. Hasil penelitian pada 22 galur yang di pisah berdasarkan karakterisitik fisik biji dari kapri lokal (Pisum sativum L.) Boyolali dan Temanggung kemudian disimpulkan bahwa terdapat 14 variabel agronomi yang memiliki keragaman luas yaitu pada karakter umur berbunga, panjang tangkai daun hingga polong pertama, panjang daun, jarak antara polong 1 dengan 2, panjang sulur, panjang ruas, jumlah cabang, jumlah braktea, jumlah biji per tanaman, berat polong kering tanaman, berat biji kering per polong, panjang biji kering, lebar biji kering, berat biji kering per tanaman. Dan pada variabel morfologi terdapat 7 karakter yang memiliki keragaman luas yaitu intensitas warna daun, warna wing bunga, bentuk standar bunga, bentuk apex, bentuk biji, tekstur biji, warna testa biji. Nilai heritabilitas tinggi tanaman kapri terdapat pada karakter panjang tangkai daun hingga polong pertama, lebar stipula, panjang helai daun, panjang daun, jumlah biji per tanaman, berat polong kering per tanaman, berat biji kering per polong, panjang biji kering, berat biji kering per tanaman, umur berbunga, umur panen kering, panjang ruas