Efisiensi Alokatif Dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Usahatani Kubis (kasus di Desa Karangnongko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang)

Penelitian ini didasarkan pada tujuan menganalisis pengaruh tingkat efisiensi alokatif terhadap tingkat pendapatan guna meningkatkan pendapatan usahatani kubis. Desa Karangnongko merupakan salah satu sentra produksi kubis di Kabupaten Malang. Tingginya produktivitas petani dalam usahatani kubis belum tentu menghasilkan pendapatan yang tinggi hal ini dipengaruhi pula oleh harga jual kubis yang berfltuktuatif dan harga input produksi usahatani kubis yang cukup mahal. Masalah dalam penelitian ini yaitu “Sejauh mana tingkat efisiensi alokatif berpengaruh pada tingkat pendapatan usahatani kubis” masalah tersebut dirinci menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut: 1) Bagaimana tingkat pendapatan usahatani kubis di daerah penelitian. 2) Apa faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan usahatani kubis di daerah penelitian. 3) Bagaimana tingkat efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor produksi pada usahatani kubis di daerah penelitian 4) Bagaimana pengaruh tingkat efisiensi yang diperoleh petani terhadap tingkat pendapatan usahatani kubis didaerah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Karangnongko, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Penentuan lokasi penelitan dilakukan secara purposive dengan pertimbangan bahwa kubis merupakan salah satu komoditas unggulan di Desa Karangnongko. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data produksi pada satu periode musim tanam ke 3 tahun 2018. Penentuan sampel dilakukan dengan Simple Random Sampling dengan responden yaitu 58 petani kubis Metode pengumpulan data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan disesuaikan dengan tujuan dalam penelitian. Tujuan pertama dianalisis dengan membandingkan rata-rata tingkat pendapatan usahatani kubis di daerah penelitian dengan rata-rata tingkat pendapatan usahatani kubis dari hasil penelitian-penelitian terdahulu di Desa Sumber Gading, Kec.Sumber Wringin, Kab.Bondowoso (2014), Desa Kali Gedang Kec.Ijen Kab.Bondowoso (2018) dan di Agroekologi Dataran Tinggi Bromo (2015), sehingga diperoleh gambaran tingkat pendapatan petani tergolong rendah atau tinggi. Tujuan kedua dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda, sehingga diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani kubis. Tujuan ketiga dianalisis dengan cara membandingkan produk marginal (NPMxi) dan harga input tersedia (Pxi), sehingga dapat diketahui apakah penggunaan faktorfaktor produksi pada usahatani kubis sudah efisien atau belum. Tujuan keempat dianalisis menggunakan analisis regresi linear berganda, sehingga diperoleh pengaruh tingkat efisiensi alokatif terhadap pendapatan usahatani kubis Hasil analisis menunjukkan bahwa tingkat pendapatan usahatani kubis tergolong rendah, lebih rendah dari penelitian terdahulu di di Desa Sumber Gading, Kec.Sumber Wringin, Kab.Bondowoso (2014), Desa Kali Gedang Kec.Ijen Kab.Bondowoso (2018) dan di Agroekologi Dataran Tinggi Bromo (2015), hal ini ditunjukan oleh nilai thitung di daerah penelitian sebesar 2,57 lebih besar daripada tTabel pada alpha 0,01 (df = 57) adalah 2,39. produktivitas, total garapan, pengalaman berusahatani dan tingkat pendidikan berpengaruh positif terhadap tingkat pendapatan. Artinya, peningkatan pada variabel tersebut dapat meningkatkan pendapatan usahatani kubis. Sedangkan harga pupuk kimia berpengaruh negatif terhadap pendapatan. Artinya penambahan untuk variabel tersebut dapat menurunkan tingkat pendapatan usahatani kubis. Pengaruh harga benih, harga pupuk organik, harga pestisida cair, harga pestisida padat, upah tenaga kerja dan nilai sewa lahan tidak dapat disimpulkan dalam analisis penelitian ini. Tingkat efisiensi alokatif penggunaan pupuk kimia dan tenaga kerja didaerah penelitian masih tergolong tidak efisien. Hasil analisis regresi diketahui bahwa tingkat efsiensi alokatif pupuk kimia dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan, sehingga dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi tingkat efisiensi alokatif maka semakin tinggi pendapatan usahatani. Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, maka saran yang dapat diajukan adalah sebagai berikut:(1) Upaya peningkatan pendapatan usahatani kubis dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas dan tingkat pendidikan pada usahatani kubis. Tingkat pendidikan dapat dioptimalkan melalui peningkatan keterampilan usahatani dapat dilakukan melalui pelatihan atau penyuluhan. Upaya peningkatan pendapatan usahatani kubis didaerah penelitian dapat dilakukan dengan mengalokasikan input produksi pada tingkat penggunaan optimum yaitu pengurangan terhadap pupuk kimia dan tenaga kerja menjadi 750 Kg/ha, dan 133,2 HKSP/Ha. (2) Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis pengaruh variabel harga benih, harga pupuk organik, harga pestisida cair, harga pestisida padat, upah tenaga kerja dan nilai sewa lahan terhadap pendapatan dengan menggunakan sampel yang lebih besar dan bervariasi