Pengaruh Pemberian Mikoriza Arbuskula (MA) terhadap Serapan P, Pertumbuhan, dan Hasil Kedelai Galur Biji Besar pada Inceptisol Kendalpayak

Kebutuhan kedelai di Indonesia mengalami peningkatan tiap tahunnya namun produksinya menurun. Inceptisol memiliki permasalahan yaitu memiliki pH masam, bahan organik rendah, dan kesuburan tanah relatif rendah. Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah pemberian MA. MA memiliki jalinan hifa eksternal yang akan memperluas bidang serapan air dan hara dan mengeluarkan enzim fosfatase sehingga P yang terikat dalam tanah akan terlarut dan tersedia bagi tanaman. MA memiliki hormon pemacu tumbuh, MA juga mampu meningkatkan jumlah polong, jumlah biji, serta bobot 100 biji kedelai. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh pemberian MA dan interaksi antara pemberian MA dan galur biji besar terhadap serapan P, pertumbuhan, dan hasil tanaman kedelai. Penelitian dilaksanakan di Balai Penelitian Aneka Kacang dan Umbi (BALITKABI) pada bulan Mei sampai dengan Oktober 2019. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial (RALF) dengan 2 faktor. Faktor pertama yaitu benih kedelai galur biji besar (G) dengan 5 taraf yaitu Varietas Dega-1 (G1), Cheongja/Argomulyo-61 (G2), Daehwang/Argomulyo-89 (G3), Daewon/Argomulyo-94 (G4), dan Geongjeongsaenol/Argomulyo-60 (G5). Faktor kedua yaitu dosis mikoriza (M) genus Glomus sp dan Acaulospora sp yang terdiri dari 4 taraf yaitu M0 (kontrol), M1 (15 g/5 kg tanah), M2 (30 g/5 kg tanah), dan M3 (45 g/5 kg tanah). Variabel pengamatan yaitu pada 35 HST meliputi tinggi tanaman, berat segar per tanaman, berat kering per tanaman, pH, P-tersedia, serapan P, jumlah spora, dan koloni MA pada akar, sedangkan pada 75 HST meliputi total polong, bobot 100 biji, dan bobot biji per tanaman. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan ANOVA dengan uji taraf 5% kemudian dilanjutkan dengan uji lanjut DMRT (Duncan Multiple Range Test) serta uji korelasi dan regresi untuk mengetahui hubungan antar variabel pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mikoriza arbuskula (MA) dosis 45 g/5 kg tanah berpengaruh nyata meningkatkan serapan P sebesar 44,44%, pertumbuhan meliputi tinggi tanaman, berat segar tanaman, dan berat kering tanaman berturut-turut sebesar 13,06%, 19,43%, dan 18,65%, serta hasil kedelai galur biji besar meliputi total polong, bobot 100 biji, dan bobot biji per tanaman berturut-turut sebesar 22,85%, 16,18%, dan 17,15% dibandingkan dengan perlakuan kontrol. Tidak terdapat interaksi antara pemberian mikoriza arbuskula (MA) dan galur biji besar, namun keduanya sama-sama berpengaruh nyata terhadap serapan P, bobot 100 biji, bobot biji per tanaman berturut-turut sebesar 0,12 g/tanaman, 17,58 g, 22,16 g terdapat pada G2 (Cheongja/Argomulyo-61) dan tinggi tanaman sebesar 52,20 cm terdapat pada G5 (Geongjeongsaenol/Argomulyo-60). Namun untuk berat segar tanaman, berat kering tanaman berturut-turut sebesar 32,25 g, 9,50 g terdapat pada G5 (Geongjeongsaenol/Argomulyo-60), dan total polong sebesar 42 polong terdapat pada G2 (Cheongja/Argomulyo-61) yang hanya dipengaruhi secara nyata oleh M