Penyesuaian Diri Mahasiswa Papua Di Kota Malang

Sebagai mahasiswa perantauan mahasiswa Papua akan menghadapi berbagai perbedaan budaya yang ada di Pulau Jawa sehingga diperlukannya proses penyesuaian diri yang dilakukan oleh mahasiswa Papua. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyesuaian diri pada mahasiswa Papua di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pemilihan informan menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah informan dua orang pria dan dua orang wanita usia dewasa awal dengan rentang usia 17-25 tahun yang berstatus sebagai mahasiswa aktif yang berasal dari Papua. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara semi terstruktur. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data interaktif Miles & Huberman. Hasil dari penelitian yakni dimensi penyesuaian diri pribadi pada indikator tidak adanya rasa benci, tidak ada keinginan untuk lari dari kenyataan dan percaya pada potensi yang ada pada dirinya menunjukkan mahasiswa Papua merasa sedikit lebih sulit dalam mendapatkan kenyamanan dikarenakan seringnya menjadi pusat perhatian oleh masyarakat sekitar sehingga mahasiswa Papua dituntut untuk lebih berpikir positif agar dapat merasa nyaman. Akan tetapi tidak sedikit mahasiswa Papua yang berkeinginan untuk tinggal lebih lama bahkan menetap di Kota Malang. Sedangkan dimensi penyesuaian diri sosial pada indikator hubungan dengan keluarga, hubungan dengan teman kampus, hubungan dengan teman dekat dan hubungan dengan angggota masyarakat luas secara umum menunjukkan mahasiswa Papua sering mendapatkan dorongan dari keluarga mereka selama berada di Kota Malang seperti adanya dukungan, doa, maupun motivasi. Selain itu, mahasiswa Papua juga memiliki hubungan yang baik di lingkungan kampus, tempat tinggal, maupun tempat umum sehingga informan merasa lebih mudah dalam melakukan berbagai aktivitasny