Komunikasi Ritual Antar Kedua Agama Hindu-Islam (Studi Pada Masyarakat Dusun Tlogomulyo)

Di Desa Tlogomulyo terdapat masyarakat yang menganut agama berbeda, mayoritas adalah pemeluk agama Islam dan Hindu. Meskipun terdapat perbedaan kepercayaan masyarakat di sana tetap saling menghormati dan menghargai. Budaya toleransi itulah yang tertanam pada diri masyarakat Desa Tlogomulyo. Walaupun demikian, mereka semua bisa hidup berdampingan dengan damai. Hal ini bisa dilihat dari bersatunya masing-masing budaya tanpa saling intimidasi satu dengan yang lainnya melalui kegiatan keagamaan seperti Arakan ogoh-ogoh, Pindapata,dan Suroan dan kegiatan sosial seperti seling mengunjungi saat hari besar agama, perkumpulan warga, kerja bakti. Dalam penelitian ini tertuju pada toleransi di tengah perbedaan agama di Dusun Tlogomulyo melalui kegiatan keagamaan dan kegiatan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah etnografi. Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma interpretatif. Teknik pengumpulan data primer yang digunakan peneliti dalam penelitian ini melalui wawancara, observasi, dan Dokumentasi. Toleransi antar umat beragama yang terjadi di Dusun Tlogomulyo, melalui saling membantu dalam kegiatan keagamaan masyarakat Dusun Tlogomulyo merupakan bentuk tradisi yang dalam komunikasi ritual diarahkan untuk menjaga nilai-nilai yang diakui bersama. Selain itu ritual-ritual sosial seperti Suroan itu juga menuntut masyarakat saling berinteraksi satu dengan yang lain. Berdasarkan hasil penelitian, toleransi antar umat beragama di Dusun Tlogomulyo diarahkan dalam komunikasi ritual adalah pemeliharaan rasa saling membantu dalam kegiatan agama dan kegiatan sosial dipercayai bersama untuk menjaga hubungan